Jum`at, 20 September 2024

Kain Tenun Baduy Tembus Pasar Tiongkok Dapat Orderan 50 Ribu Lembar

Foto: Diskominfo Provinsi Banten
Foto: Diskominfo Provinsi Banten

SERANG, TitikNOL - Kain tenun Baduy hasil karya warga Kanekes berhasil tembus pasar manca negara, melalui kerjasama nota kesepahaman antara Galeri Sagira Lebak dengan pembeli asal Tiongkok.

Dalam nota kesepahaman itu, pihak pembeli Tiongkok telah melakukan kerjasama order 50 ribu kain tenun Baduy dengan nominal harga Rp30 miliar.

Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Banten Babar Suharso. Kerjasama itu terjadi dalam acara pameran Trade Expo di BSD Tangerang beberapa waktu lalu.

"Ini hasil dari acara Trade Expo di Tangerang, selain briket ada MoU untuk 50.000 lembar tenun Baduy kemarin kita sudah langsung komunikasi dengan pemda lebak dan penenun Baduynya," kata Babar kepada wartawan, Jumat (27/10/2023).

Babar mengatakan jika kerjasama itu akan dijalin oleh Galeri Sagira Lebak bersama pihak Tiongkok, dan akan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi.

"Ini pameran dari Galeri Sagira Lebak dengan pembeli Tiongkok tapi pembuatnya tetap penenun Baduy mereka siap hanya kekurangan bahan baku benang kita akan bantu," lanjutnya.

Untuk memafsilitasi ekspor nanti, pemerintah provinsi sudah bekerjasama dengan Kanwil Bea Cukai, untuk mengurus semua berkas dokumen yang dibutuhkan.

"Kami bekerjasama dengan Kanwil Bea Cukai untuk mendukung semua UMKM dan IKM yang ingin ekspor kita bantu penyiapan dokumennya termasuk kita pertemukan dengan pembeli," sambungnya.

Selain itu, untuk kekurangan bahan benang juga pemerintah provinsi akan mencari perusahaan untuk menyuplai benang langsung kepada penenun Baduy.

"Ishallah kita akan suport bahan baku terutama bahan baku benang, karena untuk 50 ribu lembar kontrak setahun ke Tiongkok itu senilai 50 miliar rupiah makanya ini kalau ekspor kita harus siap bahan baku sdm (Sumber Daya Manusia) dan skil," jelasnya.

Dan saat ini sudah ada 80 penenun asli waega Baduy yang mengikuti pelatihan menenun untuk diperbantukan proses produksi."Kalau penenunnya ada 1000 lebih, tapi ada 80 penenun yang diperbantukan sedang diajari, karena kan untuk memproduksi banyak butuh banyak orang," kata Babar.

Babar juga menegaskan jika permintaan warga Baduy produksi harus dikerjaan oleh asli orang pribumi suku Baduy, dan pihaknya juga akan mencari perusahaan bebang untuk menyuplai bahan.

"Tenun baduy ini kontraknya bertahap karena harus ada dokumen pendukyng tapi itu sudah semacam order, awal tahun (2024) ekspor pertana sudah bisa, karena saat ini sudah produksi. Perusahaan bebang sementara dari Majalaya Bandung, pak pj sudah suruh cari pabrik benang diwilayah kita sudah dapat empat pabirk benang di Tangerang itu yang akan kita follow up," pungkasnya. (TN)

Komentar