CILEGON, TitikNOL – Ketua DPC Gabungan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak Togar Napitupulu, angkat bicara terkait banyaknya kendaraan barang over tonase yang diloloskan menyeberang ke Pulau Sumatera.
Dikatakan Togar, secara ekonomi pihaknya tidak mengalami kerugian akibat adanya kendaraan yang over tonase tersebut. Namun jika dipaksakan masuk ke kapal, kata Togar hal itu bisa berdampak terhadap stabilitas atau keseimbangan kapal saat berlayar.
"Secara ekonomi tidak ada pengaruhnya karena kita tidak menghitung kendaraan itu dari berat kendaraannya, tapi menghitungnya dari golongan atau jenis dan ukuran kendaraan itu sendiri. Namun secara otomatis kapal akan mengalami kemiringan ketika kendaraan over tonase berada di kapal akibat tidak seimbang," ujar Togar kepada wartawan, Selasa (!6/5/2017).
Di sisi lain, Togar mengaku tidak bisa menolak jika ada kendaraan yang over tonase tersebut masuk ke kapal, karena kapal tersebut telah membeli tiket. Namun demikian, hal tersebut kata Togar bisa diantisipasi, asalkan posisi kendaraan tersebut bisa diatur saat di atas kapal.
"Kita tidak bisa menolak kendaraan yang masuk ke kapal karena mereka sudah membeli tiket. Nah untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, crew kapal biasanya melakukan pengaturan untuk menempatkan posisi yang pas untuk kendaraan guna menjaga keseimbangan kapal," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sopir dan pengurus truk melakukan protes atas aturan pihak ASDP yang melarang kendaraan diatas 60 ton untuk bertransaksi atau membeli tiket kapal untuk menyeberang ke Pulau Sumatera.
Protes itu dilakukan, karena mereka menganggap pihak ASDP dan PT Mata Pensel selaku operator timbangan dan tiket elektronik di Pelabuhan Merak, terkesan tidak tegas dalam menjalankan aturan tersebut, karena masih terdapat kendaraan yang over tonase atau beratnya melebihi ketentuan yakni 62 ton lebih namun diloloskan menyeberang. (Ardi/red)