Selasa, 10 Desember 2024

RSDP Serang Koordinasi ke RSPI Suroso Tangani Pasien yang Diisolasi

Ilustrasi. (Dok: Medcom)
Ilustrasi. (Dok: Medcom)

SERANG, TitikNOL – Pemindahan pasien dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit dr. Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang ke ruang Isolasi sempat menggegerkan masayarakat.

Pasalnya, kejadian itu terekam oleh salah satu warga yang menyaksikan petugas dengan pakaian serba tertutup hingga menggunakan masker sedang memindahkan pasien. Terlebih masyarakat khawatir ada pasien terkena virus Corona.

Baca juga: Ini Keterangan Keluarga Pasien yang Dipindahkan Ke Ruang Isolasi di RSDP Serang

Bahkan hingga kini, pihak RSDP Serang belum bisa memastikan pasien tersebut terjangkit virus covid 19 atau Corona. Namun yang pasti, pasien mengalami gejala batuk, pilek, demam, sesak napas.
Oleh sebab itu, petugas medis melakukan protap terhadap pasien yang infeksius. Hal itu dilakukan sesuai dengan prosedur Alat Pelindung Diri (APD).

"Keluhannya sama dengan flu biasa, batuk, pilek, demam, sesak napas. Jadi kami pakai karena ada arah infeksius makanya kami lakukan protap," kata Dirut RSDP Serang Rahmat Setiadi, Selasa (03/03/2020).
Rahmat menjelaskan, pasien tiba di RSDP diantar oleh keluarganya pada pukul 10:03 WIB di IGD. Kemudian, petugas memindahkannya ke ruang isolasi sekira jam 12:00 WIB.

Baca juga: Belum Dipastikan Suspect Corona, Satu Pasien di RSDP Serang Dipindahkan ke Ruang Isolasi

Untuk memastikan penyakit pasien, pihak RSDP Serang melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Suroso di Jakarta. Disisi lain, RS tersebut menjadi salah satu rujukan pasien virus Corona.

"Belum bisa kami informasikan, karena pemeriksaan virus harus di Rumah Sakit rujukan di RSPI Suroso. Hasilnya bisa dilihat dari RS rujukan Suroso. Sudah koordinasi dengan disana. Kami belum pernah memeriksa kasus seperti ini," paparnya.

Dikatakan Rahmat, pihak RSDP tidak bisa mendiagnosa pasien yang tadi siang dipindahkan ke ruang Isolasi. Sebab hingga saat ini, pihaknya mengaku belum pernah menangani kasus atau merujuk pasien terkena corona.

"Pasiennya baru, kami harus proses. Tidak bisa memutuskan oh ini sakit paru-paru atau Corona, langsung menjuruskan tidak bisa kami," jelasnya. (Son/TN1)

Komentar