Wah, Anggaran Atlet Malingping yang Terlantar di Porkab Ternyata Rp87 juta

Ilustrasi anggaran atlet. (Dok: uangindonesia)
Ilustrasi anggaran atlet. (Dok: uangindonesia)

LEBAK, TitikNOL - Polemik soal terlantarnya atlet asal Kecamatan Malingping yang menjadi peserta di ajang Porkab ke-II Kabupaten Lebak terus bergulir. Belakangan terungkap jika anggaran yang disediakan oleh panitia untuk kebutuhan atlet cukup besar yakni mencapai Rp87 juta.

Dikatakan ketua Panitia Porkab Kecamatan Malingping Cidi Rosidi, semula anggaran yang sudah diploting panitia untuk pembiayaan kontingen kecamatan Malingping di Porkab Lebak ke-II sekitar Rp187 juta. Namun kata dia, anggaran yang sudah ditargetkan itu tidak tercapai target.

"Dari kebutuhan semula sekitar Rp187 juta, menciut menjadi Rp111 juta. Tapi yang terserap (masuk) dari keterangan sementara bendahara panitia sekitar Rp87 juta. Itu pun belum jelas dari mana saja, saya juga belum tahu," ujar Cidi saat dikonfirmasi wartawan.

Baca juga: Tak Mau Disalahkan, Pengurus Altet Malingping Saling Tuding

Sementara, Usup Supriadi selaku Manager Kontingen Porkab Kecamatan Malingping yang juga Kasi Trantib di kantor kecamatan setempat mengakui, jika sebagian uang untuk pembiayaan atlet berasal dari pungutan partisipasi sebesar Rp1,5 juta kepada 14 Kepala Desa.

"Jadi begini, kalau untuk PNS iya, kalau untuk lembaga nggak ada, bohong itu. Kalau kades iya sebesar Rp1,5 juta sebanyak 14 kepala desa," ujar Usup.

Selain itu, dirinya mengaku sudah meminta kepada bendahara panitia untuk mempersiapkan data-data pemasukan dan pengeluaran dari dana pungutan partisipasi itu untuk dibahas di rapat evaluasi panitia.

"Hari Selasa nanti kami rapat evaluasi, kami akan undang juga ibu Ina itu yang didunia maya dan kami akan jelaskan. Saya sudah minta ke Ibu Nur (Bendahara) untuk menyiapkan data pemasukan dan pengeluaran dan saya sudah tekankan datanya yang real, jangan main-main karena ini ramai didunia maya," papar Usup.

Disinggung soal beredarnya kabar bahwa para atlet beberapa cabang olahraga yang pulang tidak dijemput oleh panitia, bahkan para atlet itu dikabarkan menggunakan ongkos pribadi untuk dapat pulang.

"Itu tidak benar, bohong itu. Hari terakhir, pas final pertandingan sepak bola sudah disediakan Bus Rudi. Saya sudah bilang ke pak Uja kordinator pertandingan bahwa Bus sudah ada di area parkir stadion Ona supaya semua atlet dari semua cabor yang mau pulang Bus sudah disediakan," tukasnya. (Gun/red)

Komentar