Sabtu, 23 November 2024

Wah! Gubernur Banten Diancam Ratusan Tukang Ojek Pangkalan, Ini Sebabnya

Ratusan pengendara Ojek Pangkalan berunjuk rasa di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug,Kota Serang, Kamis (26/10/2017). (Foto: TitikNOL)
Ratusan pengendara Ojek Pangkalan berunjuk rasa di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug,Kota Serang, Kamis (26/10/2017). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Ratusan pengendara Ojek Pangkalan (Opang) se Kota Serang, kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug,Kota Serang, Kamis (26/10/2017).

Dalam aksinya mereka menuntut, agar Gubernur Banten Wahidin Halim menutup ojek berbasis online (Go-Jek), yang sudah beberapa bulan ke belakang beroperasi di Kota Serang.

"Satu membubarkan ojek aplikasi, jangan mengadu domba orang kaya dan orang miskin," kata Bahrudin, salah satu Opang yang diwawancarai disela aksi.

Bahrudin menilai, rata-rata para pengemudi gojek berbasis online ialah orang-orang yang sudah punya penghasilan. Bahkan banyak para mahasiswa yang memiliki orang tua yang mampu ikut menjadi go-jek.

"Karena kebanyakan yang ngojek orang kaya, karyawan, mahasiswa sampai PNS," katanya.

Baca juga: Minta Gojek Ditutup, Ojek Pangkalan Geruduk DPRD Banten

Oleh karenanya, ia meminta gubernur Banten melihat nasib para Opang yang rata-rata warga asli Banten yang tidak mampu. semenjak adanya keberadaan Go-jek, mereka mengaku rugi besar karena sulit mendapatkan penumpang.

"Karena sebelum ada ojek online seratus mah dapet, sekarang mah palingan 20, 30, kita kan punya anak," ungkapnya.

Ia menegaskan, jika tidak ada tindakan dari Gubernur Banten, pihaknya akan menggalang kekuatan massa yang lebih besar lagi bersama para sopir angkot dan becak.

"Kalau tidak ada tindakan, angkot, beca turun semua, kita akan perpanjang keributan ini di jalan,” pungkasnya. (Gat/red)

Komentar