Jum`at, 22 November 2024

Warga Cilowong Tolak Keras Rencana Pemkot Serang Tampung Sampah dari Tangsel

Aliyudin warga Pasir Gadung Wadas, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan saat diwawancara wartawan. (Foto: TitikNOL)
Aliyudin warga Pasir Gadung Wadas, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan saat diwawancara wartawan. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Audensi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dengan warga sekitar Kelurahan Cilowong, tentang rencana pemerintah Tangerang Selatan yang akan membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, belum menemukan titik terang.

Dalam pertemuan tersebut, warga menolak keras rencana kerjasama antara Pemkot Serang dan Pemkot Tangsel, jika syarat-syarat yang diajukan warga tidak dipenuhi. Mulai dari kesejahteraan masyarakat, membangun tembok penghalang hingga kompensasi.

Hal itu diungkapkan Aliyudin warga Pasir Gadung Wadas, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan. Ia mengaku akan terus menolak sampai persyaratan warga disetujui oleh pemkot Serang.

"Tembok pembatas belum ada sampai sekarang, kalau ada longsor yang ketiga kalinya bisa langsung ke pemukiman, kalau ingin mencari permintaan masyarakat ya itu (syarat harus dipenuhi)," kata Ali ditemui usai audensi, Rabu (17/2/2021).

Menurut Aliyudin, hingga saat ini warga disekitaran Tempat Pembuangan Sampah Akhri Cilowong, belum merasakan kompensasi apapun dari pemerintah setempat.

"Belum ada, kalau untuk kompensasi belum ada. Harusnya memperhatikan masyarakat dulu untuk kehidupannya," ungkapnya.

Dengan adanya penambahan sampah yang berton-ton dari Tangerang Selatan, hal itu akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Mengingat, selama ini kerap menimbulkan penyakit.

"Ya sangat khwaatir terjadi longsor kembali, kalau bisa menjamin enggak longsor, kami bisa terima itu. Belum lagi banyak masyarakat terdampak penyakit, kayak ketua pemuda kami abis jarinya karena tadinya pekerja sampah di situ, tercemar akhirnya dia berhenti," lanjutnya.

Jika rencana itu tetap dilakukan, pihaknya bersama warga lain akan melakukan aksi menolak sampah dari Tangerang Selatan.

"Kan tadi udah jelas aksi, kami akan tutup gerbangnya," tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin mengaku tidak akan memaksa jika warga terus menolak. Jika seluruh warga sekitar TPSA Cilowong menolak, maka kerjasama akan dibatalkan.

"Hari ini masih ada pro kontra. Apabila ada yang tidak setuju, terutama masyarakat sekitar, maka Pemerintah Kota Serang tidak akan nekat membuat perjanjian kerjasama," ungkapnya.

Namun sebaliknya, jika rencana ini dinilai dapat menguntungkan dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan masyarakat, maka akan terus dilaksanakan.

"Tadi menyampaikan aspirasinya (masyarakat Cilowong), ini belum final baru sebatas MoU pemerintah dengan pemerintah, belum spesifik ke pengolahan sampah. Setelah semuanya setuju baru akan disampaikan permohonan ke dewan," paparnya.

Syafrudin juga menjelaskan, nantinya Rp48 miliar dari Pemerintah Tangerang Selatan akan dialokasikan khusus untuk TPSA Cilowong dan warga sekitar.

"Sudah kami rencanakan dari Rp48 miliar untuk di sana semua, karena APBD kita tidak mampu. Kehadiran Tangsel sangat menguntungkan kita semunaya untuk membenahi TPSA 100 persen," tukasnya. (Gat/TN1)

Komentar