SERANG, TitikNOL - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Serang, telah menjaring sebanyak 17 Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati dalam perhelatan polotik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Serang.
Dari data pendaftaran, penjaringan masih didominasi oleh sosok figur yang notabenenya berasal dari kader partai. 13 di antaranya menginginkan jadi Bupati Serang dan empat lagi mencalonkan sebagai Wakil Bupati Serang.
Adapun nama-nama yang mencalonkan sebagai Bupati Serang diantaranya kader internal partai Gerindra yakni Sulaiman, Rizal, Sopwan. Disusul kadar partai lain Tatu Chasanah (Golkar), Eki Baihaki (Demokrat), Wahyu Papat (PKB), Nazib (PKS), Masrori (PAN), Wahyu Mega (Demokrat) serta dari kalangan non partai yaitu Lili Romli, Abdul, Masduki dan Wahyudin Djahidi.
Sementara nama-nama yang ingin menjadi Wakil Bupati Serang antara lain sang petahana Pandji Tirtayasa, Sarjudin (ASN), Madroji (ASN) dan Hasrul dari non partai atau perseorangan.
Sekretaris Desk Pilkada Banten Tati Nurcahyana mengatakan, tim seleksi akan terlebih dulu memverifikasi penelitian berkas dan melakukan menguji kualitas individu Balon sebelum mengirimkan nama kepada DPP Gerindra.
"Inikan baru tahap pengembalian formulir, nanti tahapan selanjutnya tim desk Pilkada akan melakukan wawancara dan dialog publik para Balon," katanya saat ditemui di Sekretariat DPD Gerindra, Jumat (15/11/2019).
Menurutnya, tidak ada perbedaan khusus dari panitia desk Pilkada baik kader internal maupun kader partai lainnya ataupun jalur perseorangan.
Karena sejatinya, penjaringan yang dibuka oleh Gerinda bertujuan untuk menghadirkan Calon Pemimpin yang akan membawa aspirasi masyarakat Kabupaten Serang.
"Kalau untuk penjaringan baik kader atau diluar kader diperlakukan sama tidak ada pembedaan," ujarnya.
Yang lebih penting lagi, kata Tatu, Balon yang diusung Gerindra wajib memiliki elektabikitas yang tinggi, piawai dalam menyelesaikan permasalahan dan berintegritas.
Mengingat, masih banyak kesenjangan sosial yang harus diselesaikan seperti pencemaran lingkungan dan angka pengangguran yang tinggi.
"Nanti akan kami liat elektabikitas, dari wawancara dan dialog publik kapasitasnya sejauhmana serta sudah ada kemampuan secara finansial," tukasnya. (Son/Tn1)