TitikNOL - Tahun 2017 dianggap sebagai momentum bagi industri film dalam negeri. Hingga akhir semester pertama tahun 2017, jumlah penonton film Indonesia di bioskop jauh di atas dua tahun terakhir. Kondisi tersebut menjadi sinyal positif perkembangan industri film tanah air.
“Tahun ini memang momentum bagi penggiat film. Karena dari segi penonton pertumbuhannya sangat tinggi,” ujar Agung Sentausa, ketua bidang fasilitasi pembiayaan film Badan Perfilman Indonesia (BPI), dalam jumpa pers penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) 2017, di Jakarta.
Agung mengatakan, pada tahun 2015, rata-rata jumlah penonton untuk setiap film yang tayang ialah 133 ribu penonton. Di tahun 2015, jumlahnya bertambah menjadi 274 ribu penonton. Sementara di tahun 2017, hingga akhir semester pertama atau hingga Juni 2017, rata-rata jumlah penonton per film mencapai 282 ribu penonton.
Sementara itu, hingga Juni 2017, sebanyak 62 judul film Indonesia telah tayang di bioskop, dengan jumlah tiket yang terjual sebanyak 17,5 juta tiket. Hingga akhir tahun, Agung mengaku optimis jumlahnya akan melampaui yang ada pada tahun 2016, yakni 131 judul film dengan total tiket yang terjual sebanyak 34,1 juta tiket.
“Dari sana bisa terlihat antusiasme masyarakat Indonesia untuk menonton film dalam negeri sudah semakin tinggi. Ini hal yang sangat baik dan harus diimbbangi dengan upaya peningkatan kualitas dan lainnya,” ujar Agung.
Meksi antusiasme terus meningkat, dikatakan Agung, hingga saat ini persebaran film Indonesia masih sangat terbatas. Di Indonesia sendiri, dari 254 bioskop yang ada, 67% di antaranya masih hanya berada di Pulau Jawa. Minimnya akses masyarakat di daerah luar Jawa untuk menonton film membbuat mereka masih sangat minim kesempatan untuk turut menikmati dan belajar dari berbagai jenis film dalam negeri yang hadir setiap tahunnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud, Maman Wijaya, mengatakan, belum meratanya akses pada film di daerah-daerah luar Jawa memang masih terjadi. Ia mengatakan, berbagai upaya tengah dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut hingga masyarakat dari seluruh wilayah Indonesia dapat menikmati film-film tanah air. Baik untuk hiburan atau edukasi.
“Kita koordinasi dengan pemda karena perizinan juga perlu ada dari pemda. Juga dengan pebisnis film yang ingin mengembangkan bioskop di banyak daerah. Kita berusaha agar itu bisa mudah dan terlaksana,” ujar Maman.
Saat ini, dikatakan Maman, juga tengah disusun peraturan menteri mengenai peredaran film. Hal itu dilakukan agar semakin banyak pebisnis film atau bioskop yang bisa mendapatkan akses untuk memutar semua judul film, khususnya film dalam negeri.
"Kita juga melakukan berbagai hal lain untuk bisa membuat warga di daerah terpencil menikmati film. Misalnya mobil bioskop keliling yang sampai sekarang jumlahnya ada 105. Serta melakukan pemutaran film di ruang-ruang terbuka di berbagai kecamatan, targetnya sampai 2019 bisa sampai di 1.500 kecamatan," tutup Maman.
Berita ini telah tayang di metrotvnews.com, Rabu 8 November 2017 dengan judul Peminat Film Indonesia Terus Meningkat