JAKARTA, TitikNOL - Sekretaris Fraksi Partai Hanura Dadang Rusdiana, meminta kepada pemerintah khususnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, untuk melakukan seleksi penerimaan PNS berdasarkan keadilan.
Pasalnya, MenPanRB Yuddy Chrisnandi sempat berkomentar, jika dirinya ingin yang masuk PNS berasal dari kampus-kampus ternama.
"Siapapun bisa jadi PNS dengan seleksi yang terbuka, tidak dibatasi dengan popularitas, sebab untuk jadi PNS punya kualifikasi," tegas Dadang Rusdiana saat dihubungi, Minggu (5/6/2016).
Lanjut Anggota Komisi X DPR RI itu, universitas ternama tidak bisa menjamin PNS bisa berkualitas. Ia mengatakan kualitas sesorang kembali ke dirinya masing-masing meskipun bukan dari kampus ternama.
"Seseorang bisa jadi pejabat bisa dari perguruan tinggi swasta tapi miliki kualitas, kematangan tidak hanya dari perguruan tinggi terkenal tapi dari lingkungan dan interaksi dengan lingkungannya," tandasnya.
KemanRB sebelumnya menyatakan, walau dalam jumlah terbatas, pemerintah kemungkinan besar akan membuka lowongan pegawai negeri sipil (PNS) tahun 2016.
Yuddy Chrisnandi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengatakan, pihaknya akan memberi syarat berat bagi calon yang akan mendaftar jadi PNS.
Untuk pelamar umum, walau jumlahnya belum ditentukan, pihaknya akan mengutamakan calon dari perguruan tinggi ternama. "Supaya mendapatkan calon bagus," katanya pekan lalu.
Yuddy mengatakan, selain dari pelamar umum, pemerintah rencananya akan membuka lowongan PNS dari sekolah kedinasan. Jumlah PNS yang akan dibuka mencapai 11.000. Selain itu, pemerintah juga akan membuka lowongan PNS untuk dokter dan dokter gigi sebanyak 2.200 PNS.
"Selain itu ada usulan guru 3.000 yang akan ditempatkan di garis depan," katanya. (Bara/red)