SERANG, TitikNOL - Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperdaginkop UKM) Kota Serang, mengaku kewalahan dalam meramaikan Pasar Rakyat Walantaka (PRW) yang saat ini sudah ditinggalkan para pedagang.
Meski telah diberikan fasilitas gratis dan berupaya menarik hiburan komedi putar, namun hal itu tidak berpengaruh dalam meramaikan PRW. Terlebih, sejak di launching pada tahun 2017 itu, pedagang hanya bertahan selama dua minggu.
"Jadi pasar Walantaka itu sudah berupaya narik pasar malam, narik korsel. Kami juga tidak memungut biaya silahkan pakai 1 bulan. Listrik sudah dikasih, seminggu sudah mulai megap-megap, 2 minggu KO," kata Kepala DisperdaginkopUKM Yoyo kepada TitikNOL, Kamis, (28/11/2019).
Yoyo mengklaim, bahwa sepinya kondisi PRW itu hanya salah di konsep penataan Pasar. Mengingat, letak PRW tidak strategis karena terhampit oleh tiga pasar di antaranya pasar Ciruas, pasar Petir dan pasar Kendayakan.
Untuk mengantisipasi hal serupa, upaya yang dilakukan DisperdaginkopUKM saat ini melakukan pengamanan aset dan melengkapi fasilitas umum PRW. Selain itu, ia mengaku akan memberikan surat peringatan yang ke tiga kepada pedagang yang kabur sesuai dengan prosedur.
"kalau sudah dilengkapi tidak mau, ya sudah kami mungkin nol kan kembali. Antisipasinya kalau pribumi nggak mau ngisi, kami ngambil dari luar. Desember kami akan keluarkan teguran ke 3, kami nol kan. Kami akan tarik siapa saja yang mau dengan syarat mau buka," ujarnya.
"Karena di situ itu kondisinya ada pasar Petir, ke sini ya ada pasar Kendayakan, ke situnya pasar Ciruas. Megegeg kami," terangnya.
Berdasarkan hasil kajian, kata Yoyo, waktu efektif dalam menata pasar itu membutuhkan lima tahun. Namun yang lebih penting, kesamaan harga dan kelengkapan barang dagangan menjadi pondasi dasar sebuah pasar. Sehingga, pengunjung akan merasa puas saat berbelanja.
"Jadi memang hanya konsep saja yang berbeda. Dari mulai dibangun pasar baru itu efektifnya 5 tahun seperti pasar Di Pacung di Depok. Pemerintah harusnya mensubsidi, kalau harga kangkung seribu di Rau, maka di situ harus Seribu. Itu yang sedang dipikirkan," tukasnya. (Son/Tn1)