SERANG,TitikNOL - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) gelar aksi menggelar aksi demonstrasi menagih bukti 100 hari kerja pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang (Syafrudin-Subadri).
Aksi tersebut dilakukan di depan Kampus UIN Banten, Ciceri, Kota Serang, Jum'at (8/3/2019) siang, pukul 14.30 WIB.
Koordinator Aksi Ajay mengatakan Wali Kota tidak bisa menata dan memimpin Pemkot Serang dalam menyelesaikan persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Walikota tidak becus menyelesaikan persoalan PKL, ketika PKL direlokasi harus melihat bagaimana kondisi di Kepandean. Ini sudah jelas wali kota tidak becus dalam memimpin," kata Ajay dalam orasinya.
Ia mengatakan janji-janji kampanye Syafrudin-Subadri belum bisa memenuhinya sampai saat ini.
"Janji politik samapai saat ini yang dikatakan sudah terealisasi, itu bohong. Karena sampai saat ini para PKL belum sepenuhnya mendapatkan hak. Wali Kota belum menyelesaikan janji politiknya," ungkapanya.
Sementara itu, Samsul mengatakan Wali Kota belum bisa menjalankan kebijakan yang tertera dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 tahun 2014.
"Wali kota belum bisa melihat apa itu Perda no 4 tahun 2014, belum bisa mengimplementasikan Perda itu. Padahal dalam Perda bab 3 pasal 4 sudah jelas bahwa ada penataan dan pendataan. Bagaimana penataan PKL Stadion ini, ketika di relokasi ke Kepandean seharusnya sudah mencakup semuanya, apalagi ada OPD atau dinas terkait yang menaungi ini," tegasnya.
Ia mengatakan Pemkot gagal dalam menata Kota Serang. Apa lagi terkait relokasi PKL menjadi permasalahan yang tidak bisa diselesaikan dan minim solusi sampai saat ini.
"Tata kelola terkait PKL ini berujung ketidak pastian dan menjadi polemik serta tidak menjadi wing solution. Jadi pemerintah dan rakyat ini tidak seimbang, akhirnya menyengsarakan para PKL, kebijakan-kebijakannya tidak berpihak kepada rakyat. Artinya pemkot telah gagal dalam menta Kota Serang," pungkasnya. (Gat/TN2)