Kamis, 10 April 2025

Babak Belur, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II di Provinsi Banten Minus 7,47 Persen

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy (di tengah) saat keluar dari ruang rapat paripurna hari jadi Banten yang ke 20 di DPRD Provinsi Banten. (Foto: TitikNOL)
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy (di tengah) saat keluar dari ruang rapat paripurna hari jadi Banten yang ke 20 di DPRD Provinsi Banten. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – Pandemi covid-19 bukan hanya berdampak pada sektor kesehatan manusia. Pengaruh serangan wabah ini juga dapat meluluhlantahkan laju pertumbuhan ekonomi.

Sebelum virus corona menyerang Banten, kondisi pertumbuhan ekonomi di triwulan I diangka 3,02 persen. Namun dampak penyebaran infeksi tersebut, saat ini pertumbuhan ekonomi dalam keadaan babak belur minus 7,47 persen.

“Krisis ekonomi terparah dalam sejarah. Di triwulan pertama 2020, pertumbuhan ekonomi Banten masih plus 3,02 persen. Tapi di triwulan kedua, minus 7,47 persen,” kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat memberikan sambutan di HUT Banten ke 20, Minggu (4/10/2020).

Andika menuturkan, merosotnya laju ekonomi akibat pandemi tidak hanya dialami Banten. Di negara majupun bahkan mencapai minus belasan persen. Saat inipun, menurut catatan BPS pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi RI minus hingga 5,32 persen.

“Ekonomi di negara maju bahkan minus belasan persen sampai 19 persen. Momentum resesi harus diibaratkan seperti belalang, mengambil ancang-ancang ke belakang untuk melakukan lompatan besar melalui trasformasi di berbagai bidang,” tuturnya.

Ia menerangkan, kemunduran ekonomi di berbagai daerah dan negara menjadi peluang untuk Provinsi Banten dalam mengejar ketertinggalan. Pemerintah akan melakukan lompatan besar disegala sektor bidang untuk menumbuhkan ekonomi.

Mengingat, pendapatan perkapita Banten telah melebihi Rp50 juta. Menurutnya, 10 tahun dasawarsa ini Banten harus mencapai kemajuan yang besar. Menjadikan Banten maju, mandiri dan sejahtera dengan pendapatan perkapita melebihi Rp100 juta dan bisa dinikmati masyarakat.

“Kemunduran dibanyak negara ini bisa menjadi peluang momentum dapat mengejar ketertinggalan. Kami yakin musibah di negeri ini sebuah kebangkitan baru di negeri ini untuk melakukan lompatan jauh ke depan,” terangnya.

Orang nomor dua di Banten itu menyatakan, hal yang harus dilakukan saat ini adalah bahu membahu dan gotong royong dalam memerangi covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan.

“Bahu menbahu memerangi covid-19 melalui sinergi kearifaan melalui ulama, dukungan dari usaha, upaya tak kenal lelah dari masyarakat dan saran dari akademisi,” tukasnya. (Son/TN1)

Komentar
Tag Terkait
Berita Terkait