LEBAK, TitikNOL - Belum usai keluhan warga di Kabupaten Lebak soal meroketnya harga gas bersubsidi, kini keluhan kembali disampaikan oleh warga yang membeli gas non subsidi ukuran 12 kilogram.
Keluhan disampaikan Adang, warga pengguna gas non subsidi. Gas yang dibelinya di salah satu toko di jalan protokol di Rangkasbitung, isi dan berat gas tidak sesuai dengan ukuran tabung sebenarnya.
Dia pun mencoba menimbangnya dan isi tabung gas 12 kilogram yang dibelinya hanya seberat 9 kilogram saja.
"Harusnya berat kotor tabung dan isinya 27 kilogram. Tapi waktu setelah di isi dan di timbang ulang berat kotornya cuma ada 23,5 kilogram. Artinya kalau tabung kosong beratnya 15 kilogram, jika di isi gas 12 kilogram, kan berat kotornya harus 27 kilogram. Kalau cuma ada 23,5 kilogram, itu artinya isi tabung berkurang sekitar 2,5 kilogram hingga 3 kilogram, jadi isi gas setelah dibeli itu cuma ada 9 kilogram dong," ujar Adang, Minggu (22/10/2017).
Menurut Adang, dengan berkurangnya takaran isi tabung 12 kilogram sangat merugikan dirinya selaku konsumen.
"Saya menduga masih banyak beredar penjualan isi tabung gas 12 kilogram yang takarannya berkurang di wilayah Rangkasbitung. Ini harus segera dilakukan pengawasan dan tindakan oleh pihak terkait, khususnya Disperindag Pemkab Lebak agar melakukan sidak dan pengawasan terhadap distributor dan agen atau kios-kios gas elpiji yang nakal," harap Adang.
Sementara itu, hingga berita ini dilansir, TitikNOL masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari Efu Saefuloh, ketua himpunan pengusaha minyak dan gas (Hiswana Migas) Provinsi Banten. (Gun/red)