SERANG, TitikNOL - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Universitas Banten Jaya (Unbaja) melakukan aksi unjukrasa satu tahun kepemimpinan Syafrudin dan Subadri dalam memimpin Kota Serang, Rabu, (04/12/2019).
Dalam rangkaian aksinya, para mahasiswa membawakan poster yang bertuliskan kecaman dan tuntutan kepada Walikota Serang dan Wakil Walikota Serang.
Selain itu, mereka juga menaburkan bunga sebagai simbol pupusnya harapan rakyat dan menyalakan lilin sebagai filosofi semangat kerja diawal, namun lemah pada penuntasan persoalan di Kota Serang.
Para mahasiswa menilai, Kota Serang yang dipimpin oleh duo SS (Syafrudin-Subadri) itu lebih mengedepankan pencitraan. Banyak persoalan mendasar di masyarakat yang tidak mampu diatasi.
Seperti halnya kasus kekeringan dan kekurangan air bersih di Kecamatan Kasemen yang tiap tahun terus berulang. Ini membuktikan bahwa Syafrudin-Subadri tidak serius dalam mensejahterakan masyarakat.
"Kasemen tiap tahun langganan kekeringan kawan-kawan. Padahal kita tahu bersama disitu banyak lahan pertanian. Imi sudah jelas bahwa Walikota Serang tidak peduli dan tidak berpihak kepada rakyatnya kawan-kawan," kata Koordinator Aksi Ridho Ali Murtadho saat berorasi di Jl Jendral Soedirman.
Ia menyebutkan, kegagalan lainnya adalah terkait pengelolaan sampah di Kota Serang. Masih banyak sampah-sampah liar berserakan di sudut kota. Padahal, Kota Serang merupakan wajah dari ibu Kota Provinsi Banten.
"Belum lagi persoalan sampah yang menumpuk. Ini jelas sudah menodai dan mencoreng wajah Ibu Kota Banten. Syafrudin-Subadri telah gagal dalam menata Kota kawan-kawan. Kerja mereka hanya pencitraan dan pencitraan, tidak ada visi pembangunan untuk kesejahteraan rakyat," tegasnya.
Maka dengan itu, para mahasiswa menuntut duo SS ini untuk segera menuntaskan kekumuhan di Kota Serang, selesaikan persolan kekeringan yang tiap tahun berulang-ulang dan pertegas penataan Kota melalui gran tata kelola yang jelas. (Son/TN1)