Minta Kepastian Hukum, Kapolresta Serang Ditarik Paksa Pendemo

Kapolresta Serang AKBP Edhi Cahyono. (Foto: TitikNOL)
Kapolresta Serang AKBP Edhi Cahyono. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Sejumlah massa aksi menarik paksa Kapolresta Serang AKBP Edhi Cahyono kedalam barisan untuk meminta kepastian hukum bagi para aktivis yang berjuang menyuarakan hak rakyat.

Mengingat, masih ada tindakan refresif dan penangkapan dengan alasan tidak jelas kepada para aktivis yang menyampaikan aspirasi. Seperti penangkapan kepada Presiden mahasiswa Cendrawasih dan pelajar Lutfi saat ikut berdemonstrasi pada bulan september 2019.

Kejadian itu berawal dari salah satu massa aksi berambut gondrong dan mengenakan almamater berwarna kuning dalam orasinya mengatakan penangkapan terhadap para aktivis adalah ke zoliman pemerintah terhadap rakyatnya.

Ia juga meminta kepastian yang jelas terhadap aparat keamanan atas tindakan refresif yang kerap dilakukan kepada pengunjukrasa. Padahal, berpendapat dimuka umum merupakan hak setiap warga negara dan dilindungi oleh Undang-undang.

"Pak polisi jangan duduk saja, apakah bapak-bapak ini yang makannya dari pajak rakyat bisa menjelaskan terkait penangkapan terhadap aktivis?," katanya dengan lantang.

Baca juga: Peringati Hari HAM, Mahasiswa Demo Minta Aktivis Dibebaskan

Merasa tidak puas, sontak saja sejumlah massa menghampiri Kapolresta Serang dan menarik paksa kedalam lingkaran massa aksi untuk meminta kejelasan serta kepastian hukum terhadap aktivis di Banten.

Ditengah-tengah pendemo, Kapolresta Serang AKBP Edhi Cahyono mengaku tidak tahu tentang maslah penangkapan terhadap Lutfi dan Presiden mahasiswa Cendrawasih. Sebab, kejadian tersebut diluar dari wilayah hukum Polres Serang Kota.

"Saya mengapresiasi kepada mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya dengan tertib. Oknum yang menembak satu orang aktivis telah menjadi tersangka, ini menjadi evaluasi semua. Kami akan menghargai teman-teman yang menyampaikan aksi denga tertib maka kami layani," ujarnya.

Ia mengatakan, setiap manusia tentu memiliki haknya masing-masing dan itu dijamin oleh negara. Maka, pihaknya memastikan untuk di Serang tidak akan ada tindakan refresif dari kepolisian kepada para pendemo yang melakukan aksinya dengan tertib.

"Alhamdulillah disini berusaha diskusi yang bagus. Tindakan refresif harus dijaga, teman-teman tertib, kami tertib. Kami tidak setuju dengan prilaku yang refresif, kalau pun ada penyusup itu yang patut kita jaga," jelasnya.

Tanggapan itupun disambut tepuk tangan yang gemuruh dari massa aksi. Sehingga dalam waktu yang singkat, massa aksi pun membubarkan diri dengan tertib. (Son/TN1)

Komentar