CILEGON, TitikNOL - Miris. Kalimat itu yang akan terucap saat melihat kondisi Siti Hanifah (4) warga Lingkungan Palas RT 03 RW 02, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.
Perut putri pertama pasangan Aryanti dan Asep Supriyadi itu terlihat membengkak, karena menderita penyakit liver atau pembengkakan hati. Kemiskinan yang dialami keluarga itu membuat Siti hanya mendapatkan perawatan seadanya.
Saat ditemui, Siti tengah digendong Aryanti, saat sedang mencari rongsokan di area kantor Walikota Cilegon, Kamis (28/4/2016).
Kepada wartawan Aryati menganyatakan bahwa anaknya telah divonis oleh dokter menderita liver, ginjal dan paru-parunya membengkak.
“Saya pernah bawa ke RSUD Panggungrawi Cilegon. Namun kata dokter, anak saya kena liver, ginjal dan paru-parunya membengkak. Sehingga harus dirujuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,Jakarta ," keluh Aryanti dengan nada sedih kepada wartawan.
Aryati mengaku tidak berdaya saat harus merujuk anaknya ke rumah sakit di Jakarta. Jangankan untuk berobat, untuk biaya makan juga dirinya mengaku kesulitan.
Aryanti juga mengungkapkan, hampir setiap malam putri menangis karena tidak kuat sakit. Perut yang membuncit serta benjolan dibagian pipi kanan dan kiri membuat sang anak terus menangis kesakitan.
“Di usia 4 tahun ini berat badan anak saya cuma 11 kilo. Padahal kalau anak yang normal berat badannya sudah mencapai 15 hingga 20 kg,” jelasnya.
Saat ditanya apakah dirinya terdaftar sebagai peserta BPJS, Aryati mengakuinya. Namun dirinya tetap tidak bisa berbuat banyak kendati terdaftar.
"Memang saya peserta BPJS , tapi untuk ke rumah sakit rujukan kan butuh ongkos. Sedangkan penghasilan saya dari penjualan rongsokan paling besar Rp200ribu per dua minggu atau setiap penjualan rongkosokan. Sementara suami saya cuma tukang parkir di kawasan jalan lingkar selatan, penghasilannya hanya 35ribu," akunya sembari meneteskan air mata.
Miris memang. Di tengah hiruk pikuk kota yang terkenal dengan kota sejuta industri ini masih ada warga yang kesulitan untuk berobat. (Ar/red)