CILEGON, TitikNOL - Dina Safitri (19), warga korban gusuran di Lingkungan Cikuasa Pantai, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, mengalami keguguran saat menjalani persalinan anak pertama. Dina diduga depresi karena rumahnya digusur oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon beberapa waktu lalu.
Informasi yang berhasil dihimpun, saat keguguran usia kandungan Dina memasuki 8 bulan. Selama mengandung, Dina tinggal di tenda seadanya yang didirikan di tengah-tengah lokasi gusuran.
Suami Dina, Wawan Desiawan (31), menceritakan jika pada hari Rabu (17/8/2016) kemarin istrinya tiba-tiba mengeluh sakit perut. Padahal, usia kandungan sang istri baru masuk 8 bulan.
"Karena panik maka istri saya langsung dibawa ke Puskesmas Pulomerak. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, pihak puskemas tidak sanggup dan menyarankan agar dirujuk ke RSUD Panggung Rawi Kota Cilegon," ujarnya kepada wartawan, Kamis (18/8/2016).
Wawan mengatakan, saat menjalani pemeriksaan di RSUD Panggung Rawi, anak yang ada di kandungan istrinya sudah tidak bergerak lagi. "Kata dokter, anak saya sudah tidak bergerak lagi sejak tiga hari yang lalu ," akunya.
"Mungkin istri saya depresi pasca rumah kami digusur. Besar kemungkinan juga istri masuk angin karena setiap malam kami tidur di tenda pengungsian terus karena tidak ada tempat lain," tambahnya.
Meskipun sudah dinyatakan meninggal dunia, lanjut Wawan, pihak rumah sakit tetap berusaha menjalankan proses persalinan secara normal. "Anak saya lahir normal, jenis kelaminnya laki-laki," ungkapnya.
Lebih lanjut Wawan menjelaskan, setelah lahir anak pertamanya itu langsung dibawa ke mushala di tengah-tengah lokasi gusuran. "Sekitar pukul 22:30 WIB, jenazah langsung saya bawa ke mushala. Lalu tadi pagi telah dimakamkan di lingkungan Sumur Wuluh, Kelurahan Gerem," tutupnya. (Ardi/quy)