SERANG, TitikNOL - Bupati Pandeglang, Irna Narulita memastikan jika penggundulan hutan akibat dari penebangan liar, menjadi salah satu penyebab terjadinya longsor dan banjir bandang yang memporak porandakan daerah Pandeglang dan Kabupaten Serang beberapa hari yang lalu.
Bahkan, khusus untuk longsor, karena ekosistem alam di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Banten rusak parah saat ini.
"Hutan kita semakin gundul. Ada tangan-tangan jahil. Jadi, harus ditanam kembali dengan pohon. Dan menurut warga, Gunung Pabeasan pada gundul ditebangin," kata Irna, Jumat (29/07/2016).
Padahal, lanjutnya, Tahura Banten berfungsi untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendudukan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Sumawijaya berharap agar pengelolaan hutan dan alam dapat lebih diperbaiki sehingga meminimalisir bencana longsor.
"Ini terbesar, baru kali ini (bencana longsor). Kalau air turun cepat, harus nya masyarakat sadar bahwa resapan kurang," tegas Sumawijaya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari situs Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Banten, luas Tahura sendiri mencapai 1.590 hektar yang ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan (Menhut) nomor SK.221/Menhut-II/2012 yang terletak di kelompok hutan Gunung Aseupan, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. (Meghat/rif)