Jum`at, 22 November 2024

Rangka Auning Banten Lama Roboh, Kepala Dinas Perkim: Paku Bornya Kurang Bagus

Auning di terminal Sukadiri. (Dok: TitikNOL)
Auning di terminal Sukadiri. (Dok: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Pembangunan auning atau rangka baja ringan untuk kios pedagang di Terminal Sukadiri, Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang terkesan asal-asalan.

Rangka baja ringan yang seharusnya kokoh dan kuat namun tidak menggunakan siku dan tidak membuat pondasi pada bagian tiang sehingga tidak kokoh. Tidak heran meski baru saja dibangun, rangka baja sudah ambruk.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman M Yanuar pun mengakui hal tersebut, menurutnya konstruksi bangunan tidak kokoh lantaran tiang kios hanya dipasang menggunakan paku bor di atas aspal yang belum keras.

"Itu kan baru diaspal baru tiga hari jadi kan masih lunak, paku bornya kurang bagus. Pada saat ada sentuhan sedikit kedorong jadi aspalnya yang pada lepas," kata Yanuar saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon, Kamis (19/7/2018).

Baca juga: Belum Lama Dipasang, Auning di Terminal Banten Lama Ambruk

Yanuar mengaku sudah meminta agar pemasangan rangka bangunan harus menggunakan siku-siku pada rangka baja ringan agar kokoh. Selain itu, Pihaknya meminta agar pekerjaan tersebut segera diselesaikan.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan 500 unit toko sementara untuk pedagang di kawasan Banten Lama. Namun data jumlah pedagang kaki lima (PKL) terus bertambah dari 425 hingga membeludak sebanyak 750 pedagang.

"Biasalah ada yang anaknya lah, adiknya lah, bapaknya lah, padahal kan mestinya satu (keuarga) satu saja," ungkapnya.

Pihaknya mengkau akan mengkroscek data usulan pedagang yang ada di Banten Lama. Selain untuk memvalidasi data juga untuk menghidari praktik percaloan dalam penyediaan tempat berdagang.

"Padahal data kita dari Indagkop Kota Serang. Cuma dari pada ribut kan ya sudah lah. Dari pada disalahgunakan untuk dijual atau disewakan," kata Yanuar.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdaginkop UKM Kota Serang, Ahmad Benbela mengatakan bahwa lokasi pedagang tersebut hanya bersifat sementara selagi proses Kawasan Penunjang Wisata (KPW) masih dibangun.

Dimana lokasi sementara itu rencananya untuk menampung pedagang yang berjualan di plasa dekat Masjid Agung Banten Lama, pedagang di samping area Surosowan (blok sawo) dan pedagang di sepanjang kanal Jembatan Rante.

"Tapi itu pun sifatnya sementara. Jumlah persisnya ada 512 unit," kata Benbela.

Jika pemasangan instralasi listrik, air, jalan utama dan jalan lingkugnan kios di Kawasan Penunjang Wisata (KPW) maka akhir tahun pedagang akan direlokasi ke KPW. "Di KPW itu sifatnya permanen," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemindahan pedagang ke KPW ditarget akhir tahun 2018. "Tidak ada alasan harus selesai karena lelang kan saat ini sudah berlangsung dan sudah ada pemenangnya. Akir tahun sudah dipindah," tegasnya. (Gat/TN2)

Komentar