LEBAK, TitikNOL - Ratusan warga di Lebak kembali melakukan aksi unjuk rasa di area sekitar Terminal Khusus (Dermaga) milik PT. Cemindo Gemilang produsen Semen Merah Putih yang berlokasi di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Selasa (14/3/2017).
Berdasarkan surat pemberitahuan aksi yang diterima wartawan, para pendemo bermaksud menyampaikan aspirasinya. Yakni penolakan bentuk kapitalisme PT. Cemindo Gemilang, mempertanyakan realisasi dana CSR bagi Nelayan Bayah, mempertanyakan kejelasan hasil kesepakatan antara warga Kampung Sawah Desa Darmasari dengan pihak PT. Cemindo Gemilang terkait ancaman tanah longsor dampak dari pembangunan pabrik Semen Merah putih.
Lalu, telatnya pembayaran terhadap perusahaan bongkar muat (PBM) yang mengakibatkan terlambatnya pembayaran terhadap buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM).
Pantauan di lapangan, aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB itu, sebelumnya massa berkumpul di depan kantor Koperasi Laut Qidul (Kolaqi) yang terletak di Kampung Jogjogan - Bayah di jalan Nasional Bayah - Cibareno.
Massa bergerak dari depan kantor Kolaqi ke area pintu masuk Tersus (Dermaga) PT. Cemimdo Gemilang sejauh lebih kurang satu kilometer dengan menggunakan berbagai jenis sepeda motor dan mobil komando aksi jenis mobil Pick-Up.
"Mari kita rebut hak-hak kita selaku putra daerah, masih banyak masyarakat di lingkungan perusahaan yang belum tercapai keinginannya dan hak -haknya. Hidup buruh, hidup buruh. Hidup rakyat, hidup nelayan," teriak Yoga Gunawan Korlap aksi dalam orasinya.
Para pendemo pun menegaskan, aksi pada hari ini yang dilakukan bukan lagi untuk terjadinya kembali pertanyaan-pertanyaan. Namun lebih kepada kejelasan dan implementasi nyata dari janji-janji pihak PT. Cemindo Gemilang kepada masyarakat yang terdampak dari adanya investasi dan pembangunan pabrik semen.
Puas berorasi sekitar 15 menit di area pintu gerbang tersus (dermaga) PT. Cemindo, massa pun kembali bergerak untuk menuju ke kantor Camat Bayah guna menyampaikan aspirasinya kembali. (Rian/Gun/Rif)