SERANG, TitikNOL - Tangis haru menyelimuti warga Lingkungan Kali Wadas RT 05, RW 06, Kecamatan Serang, Kota Serang, atas rasa sukur karena mendapat bantuan sembako.
Pasalnya, dari RT 05 ini banyak yang tidak terjamah oleh bantuan program pemerintahan baik tingkat daerah maupun pusat. Padahal, mayoritas penduduknya layak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Komandan Detasemen Perhubungan (Dandenhub) Korem 064/MY Letkol Anton mengatakan, pemilihan tempat di Lingkungan Kali Wadas ini atas informasi langsung dari Ketua RT bahwa warganya banyak tidak mendapat bantuan. Hanya ada empat orang yang mendapat bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari ratusan yang diajukan.
Sebelum memberikan batuan, Dandenhub yang bekerjasama dengan Viva Republik Indonesia (Vivari) menyemprotkan disinfektan berkeliling Lingkungan. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
"Kami dibantu oleh Viva Republik Indonesia memberikan bantuan kepada masyarakat tidak mampu ini. Sebelumnya kami semprot satu Kampung ini. Kemudian memberikan sembako yang memang belum pernah mendapat bantuan," katanya saat ditemui di lokasi, Selasa (19/05/2020).
Ia menyebutkan, ada 100 sembako yang dibagikan hari ini kepada masyarakat yang terdampak ekonomi akibat virus Corona. Kegiatan baik ini diharapkan dapat menjadi salah satu contoh bagi para dermawan untuk peduli sesama masyarakat.
"Kami bagikan 100 sembako untuk 1 RT ini. Selain itu, kami juga membagikan masker bantuan dari PT Dan Liris. Kami akan terus berlanjut bagikan ke daerah lain yang membutuhkan," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hal yang pertama kalinya. Pihaknya mengaku akan menggelar bantuan sosial kembali hingga pandemi virus Corona berakhir di Banten.
"Kegiatan ini sebelumnya sudah kami lakukan dan akan terus dilakukan sampai kami mampu dan berakhir pandemi. Harapannya kami mohon kepada seluruh elemen masyarakat untuk saling membantu pada masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.
Eti, salah satu warga mengaku bersyukur bisa mendapat bantuan dari Dandenhub dan Vivari. Menurutnya, bantuan sembako ini baru pertama kali didapat.
"Perasaannya sungguh senang karena telah dibantu. Belum pernah (mendapatkan bantuan). Semoga cepat berakhir corona ini," terangnya.
Ia menuturkan, semenjak virus Corona menyerang Banten, usaha yang dilakoni suaminya sepi. Pendapatnya hanya untuk memenuhi makan sehari-hari.
"Bapak kerja jual burung, jadi sekarang sepi. Sulit pak sekarang," ucapnya hingga meneteskan air mata.
Sementara, warga lain yang mengidap penyakit diabetes tidak sanggup mengungkapkan syukurnya telah dibantu melalui sembako. Hanya ucapan terima kasih telah peduli terhadap nasibnya.
"Makasih pak bu ya, saya tidak bisa jalan ini. Makasih sudah dibantu," isaknya sambil menghapus air mata. (Son/TN1)