TitikNOL - Salah satu perusahaan di Swedia, Epicenter telah menempatkan microchipping pada karyawan mereka dalam rangka meningkatkan efisiensi. Chip tersebut dibenamkan ke tubuh para pekerja.
Hal itu tidak wajib bagi pegawai Epicenter yang berbasis di Stockholm. Di satu sisi, manusia sudah menggunakan teknologi di dalam tubuh seperti alat pacu jantung.
Alat tersebut telah digunakan selama bertahun-tahun untuk menormalkan detak jantung. Sebelumnya, penelitian juga telah menanamkan microchip untuk kucing dan anjing.
Microchip untuk manusia hanyalah konsep, di mana setiap orang bisa secara permanen terhubung dengan internet. Mereka terus-menerus akan dapat dilacak.
Gerd Leonhard selaku Swiss futurist dan humanist, serta penulis buku Technology vs. Humanity: The Coming Clash Between Man and Machine mengungkapkan jika hal itu terjadi, ia percaya bahwa microchip yang digunakan akan jauh lebih canggih.
"Ini adalah tentang Human Augmentation, dan aku takut itu akan menjadi senormal menggunakan ponsel, dalam waktu dekat mungkin juga kita akan memiliki nanobots dalam aliran darah untuk memantau kesehatan atau mungkin lensa kontak yang terhubung ke internet," ujar Gerd dikutip dari Bigthink, Sabtu (8/4/2017).
Gerd memahami bahwa ini akan menjadi jangka panjang yang dapat disebut sebagai 'the global brain'. Meskipun hal ini surga bagi beberapa, tetapi bisa juga menjadi neraka bagi orang lain.
Berita ini telah tayang di Okezone.com, Minggu 9 April 2017 dengan judul Tanam Chip dalam Tubuh hingga Lensa Kontak Terhubung ke Internet