Pedagang Petasan di Rangkasbitung Protes, Agen Besar Tak Tersentuh

LEBAK, TitikNOL - Sejumlah pedagang kecil yang menjajakan petasan alias mercon dan kembang api di Pasar Rangkasbitung menilai razia petasan yang dilakukan aparat kepolisian setempat, diskriminatif. Sebab, razia dan tindakan tegas hanya dilakukan kepada pedagang kecil alias pengecer.

Sementara, agen besar yang ditengarai sebagai pemasok kepada pedagang kecil malah tidak tersentuh.

"Kalau yang dijual oleh kami mengandung bahan peledak langsung disita polisi. Padahal setiap melakukan razia kami sudah beritahukan bahwa petasan yang kami jual dari salah satu agen besar yang masih di kota Rangkasbitung," ujar Jhon Ramadhan, seorang penjual petasan dan kembang api di Pasar Rangkasbitung, Kamis (8/6/2016).

Jhon pun menyayangkan tidak ada tindakan tegas dari aparat kepolisian kepada agen besar di Rangkasbitung.

"Kalau petasan atau yang mengandung bahan peledak milik kami disita, kami pasti rugi. Sebab kami beli dari agen besar. Kenapa tidak agen besarnya yang dirazia?" tegas Jhon.

Terpisah, sumber TitikNOL yang merupakan salah seorang eks pedagang petasan dan kembang api yang kerap menjajakan dagangannya di tempat hiburan korsel atau bazar di sejumlah wilayah di Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak mengaku, mendapat kembang api ukuran besar dan sedang dari salah satu agen besar di kawasan pertokoan yang tidak jauh dari Mall Rabinza Rangkasbitung.

"Iya waktu tahun kemarin saja saya belinya di toko yang dekat Mall Rabinza itu. Banyak Pak kembang api juga yang ukurannya besar maupun sedang. Nggak pernah kena razia petugas kayanya. Kalau dirazia pun paling cuma beberapa saja yang disita, di dalam padahal banyak banget," terang sumber.

Menanggapi hal tersebut Kaur Bin Ops Polres Lebak IPTU Suharto kepada awak media membantah polisi tidak melakukan tindakan terhadap agen besar penjual mercon alias petasan dan kambang api.

"Kita lagi sisir mulai dari yang kecil dan lihat saja nanti ke depannya bagaimana," ucap Suharto seraya menjelaskan razia petasan dilakukan agar mayarakat yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tidak terganggu suara-suara ledakan.

"Kita sita mercon yang mengandung unsur ledakan," kata Suharto. (Gun/red)