Minggu, 8 September 2024

Shok Berat, Korban Pencabulan Guru Ngaji Tak Mau Sekolah

Foto ilustrasi pencabulan.(Dok:net)
Foto ilustrasi pencabulan.(Dok:net)

CILEGON, TitikNOL - NA  (11) anak di bawah umur yang menjadi korban pencabulan yang di lakukan oleh RM (36) guru ngajinya sendiri warga Lingkungan Pakisaji, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber hingga kini masih shok berat. Bahkan korban hingga tak berani untuk bersekolah.

"Berdasarkan hasil visum yang saya lihat, korban ini  sampai sepuluh  kali dicabuli dan  bukan tiga kali seperti pengakuan pelaku sebelumnya," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Cilegon, Puji Rahayu kepada awak media, Jumat (18/3/2016).

Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, ternyata korban  sudah 10 hari  belakangan ini tidak mau masuk sekolah karena malu sering menjadi bulan-bulanan atau dibully oleh para siswa lainnya termasuk guru sekolahnya sendiri.

"Rencananya saya akan mendatangi ke sekolahan korban dan minta agar koban mendapat perlindungan dari pihak sekolah. Kan kasihan korban ingin sekolah malah justru di bully," imbuhnya.

"Saat  saya mendatangi rumahnya tadi siang, korban itu  masih terlihat shok berat. Bahkan dia terlihat kesulitan untuk berjalan," tambahnya.

Puji membeberkan, pihak keluarga pelaku juga sudah beberapa kali mendatangi rumah korban mengajak berdamai dan mencabut laporan.

"Jadi Ibu korban mengatakan ke saya bahwa pihak keluarga pelaku ingin mengajak damai dan mencabut laporan yang  kini sedang diproses pihak kepolisian. Tapi pihak keluarga korban menolak dan ingin kasus ini terus berlanjut," tuturnya. (Ar/red)

Komentar