SERANG, TitikNOL- Keluarga almarhum Yuli, warga Kelurahan Lontarbaru, Kecamatan Serang, Kota Serang yang minum air galon dua hari karena nahan lapar, tinggal di rumah bekas kantor milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kondisi rumahnya pun terlihat kurang memadai. Atap rumah sebagian sudah diganti dengan material yang terbuat dari seng. Alas rumah pun nampak dari ubin lama.
Disamping kanan rumah, kontras banyak tumpukan barang bekas. Tidak heran, memang suami almarhum dalam kesehariannya mengandalkan hasil jualan barang bekas untuk mencukupi keluarga.
Kesedihan karena kehilangan istri tercinta masih terlihat dari raut wajah Khalid. Bahkan saat dimintai keterangan, dirinya tidak kuat berdiri dan memegang kepala seolah tidak percaya orang terkasihnya sudah tutup usia.
Menurut Khalid, terakhir melihat keadaan istri baik-baik saja dan sehat. Namun, saat keluar mencari nafkah kabar duka menyelimutinya. Banyak orang berkerumun di rumahnya mengurus jenazah sang istri.
"Pas saya pulang ramai. Waduh ada apa ini? Sempat emosi juga kan, karena perasaan nggak ada masalah apa-apa," katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa, (21/04/2020).
Ia mengatakan, sudah tiga tahun keluarganya tinggal di rumah bekas kantor BUMN.
Bukan tidak mau pihaknya pindah dari rumah tersebut, melainkan karena tidak memiliki biaya untuk membuatkan rumah impian bagi keluarganya. Terlebih, usaha yang digeluti dirinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Kurang lebih 3 tahun. Ngerawat rumah ini saja, ngisi. Bukan (rumah sendiri), dari pada ambruk rumah ini, diisi sama saya. Bukan (punya saudara)," terangnya.
Pantauan dilokasi, hingga saat ini masih banyak bantuan dari relawan, intansi pemerintahan dan aparat penegak hukum yang mengucapkan bela sungkawa. (Son/TN2)