SERANG, TitikNOL - Kabar mengejutkan datang dari seorang pemuda asal Kecamatan Taktakan, Kota Serang yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan pemimpin umat islam diakhir zaman.
Pemuda yang baru menginjak umur 24 tahun itu berinisial ML. Dirinya mengaku Imam Mahdi lantaran pernah bertemu dengan Rasulullah atau nabi Muhammad SAW dalam mimpi serta bertemu malaikat Jibril secara langsung dalam wujud manusia.
Sekretaris Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang Amas Tadjuddin mengatakan, pemuda itu mengaku sebagai Imam Mahdi karena memiliki tiga kesamaan fisik. Ciri itu adalah tanda lahir berwarna hitam di tangan kirinya berbentuk segi tiga menghadap kiblat, ujung rambut berwarna coklat kemerahan sejak lahir, dan memiliki jidat lebar serta hidung melengkung.
"Dalam dialog langsung sesi pertama, ML menjelaskan kepada KH Mahmudi dan saya, bahwa dirinya pernah bertemu Nabi Muhammad SAW dalam mimpi, dan bertemu Malaikat Jibril langsung dalam wujud manusia," katanya kepada TitikNOL, Minggu, (19/04/2020).
Atas keyakinan itu, kemudian ML mendirikan perguruan spiritual bernama Naga Derajat dan memiliki murid sebanyak tujuh orang yang tersebar di Kaujon, Pakupatan, Komplek Taman Alam Lestari, Bandung dan Kalimantan.
Selain itu, kepada MUI ML mengaku memiliki bacaan wiridan sendiri. Hal ini yang membuat yakin ML bahwa dirinya merupakan Imam Mahdi yang tertuang dalam keterangan hadist.
"Setelah membaca Al-Qur'an dan mengamalkan wiridan dapat sendiri, ML makin yakin bahwa dirinya adalah imam mahdi yang disebutkan dalam hadits," terangnya.
Ia menjelaskan, bahwa pengakuan ML yang mengaku Imam Mahdi terungkap lantaran menyebarkan keyakinannya melalui Media Sosial (Medsos) dengan lima akun yang dibuatnya dengan nama yang berbeda beda. Tidak hanya itu, bahkan dalam salah satu akun pribadinya mengaku sebagai keturunan nabi dan bergelar habib.
Ditengah penyebaran pemahamannya, ML berdebat sengit dengan Habib Ali Jindan yang tidak percaya dengan pengakuannya. Sehingga, pada Sabtu (18/4) sekira pukul 11.30 WIB didatangi rombongan dari bekasi, Cilegon, dan Cikande, berjaket hitam bertuliskan Khalifah.
"Siang itu sempat terjadi keributan, karena Imam Mahdi di interogasi oleh Habib Jindan dan rombonganya yang tidak terima atas sanggahan ML, adu mulut dan gebrak mejapun terjadi," tuturnya.
Perdebatan yang sengit pun terdengar oleh warga setempat. Hingga akhirnya, aparatur pemerintah melerai diskusi antara ML dan Habib Jindan agar tidak menimbulkan konflik serta kegaduhan ditengah wabah virus Corona.
"Pihak Habib Jindan meminta asal usul gelar Habib ML yang mengaku Imam Mahdi itu. Sebelumnya telah saling menantang melalui medsos. Sekira jam 14.00 WIB, rombongan
Habib meninggalkan kediaman ML," jelasnya.
Untuk menghindari kegaduhan, akhirnya ML diamankan oleh Polresta Serang guna dimintai keterangan.
"Setelah itu ML diamankan dan dibawa oleh pihak Polres Serang," ungkapnya.
Dalam upaya mengumpulkan informasi yang utuh, kata Amas, MUI mendatangi kediaman ML dan menanyakan langsung kegiatan pemuda tersebut kepada warga sekitar dan orangtuanya.
Dirasa informasi itu cukup, MUI pun mendatangi ML di Polresta Serang untuk berdialog. Kesimpulannya, ciri ciri Imam Mahdi tidak terdapat pada ML, Sehingga ia dinyatakan bukan Imam Mahdi.
"Keyakinan atau ajaran yang diyakini oleh ML tidak sesuai dengan prinsip dasar ajaran islam tentang akidah, syariah tasawuf dan khususnya tentang Imam Mahdi," tukasnya. (Son/TN2)