LEBAK, TitikNOL – Warga yang tinggal di sepanjang jalan Simpang Ciboleger-Bojongmanik, Kabupaten Lebak, mengeluhkan pemeliharaan dan pelebaran jalan di ruas tersebut yang dikerjakan secara asal-asalan.
Pasalnya, material batu yang digunakan untuk pelebaran jalan menggunakan batu jenis cadas mengandung kapur, yang disebut warga tidak memiliki ketahanan.
"Kalau menggunakan material batu seperti itu khawatir cepat rusak kembali. Kan sayang kalau nggak bertahan lama," ujar Jiadudin di lokasi jalan, Minggu (21/8/2016).
Menurut Jiadudin, harusnya pemerintah tidak sembarangan dalam membangun jalan dan tidak asal bangun saja. Jangan sampai anggaran besar yang dialokasikan pemerintah, tidak terasa lama manfaatnya oleh masyarakat.
“Jangan sampai anggaran besar malah tidak terasa lama manfaatnya buat kami selaku pengguna,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Entoy Saepudin, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan pada kantor Dinas Bina Marga (DBM) Pemkab Lebak mengatakan, batu yang digunakan untuk pelebaran jalan tersebut jenis limestone.
Menurutnya, hal tersebut diperbolehkan sebab kekuatan dan kekerasan batu limestone lebih kuat dibandingkan batu biasa.
"Yang tidak boleh itu batu jenis campuran untuk hotmik, kalau limestone tidak masalah justru akan lebih kuat," tukasnya. (Gun/red)