LEBAK, TitikNOL - 26 Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang diduga bekerja di Jakarta dan Tangerang, ditolak pihak pelayanan pemberian vaksin Sinovac di Asrama Polisi (Aspol) Rangkasbitung, Selasa (29/6/2021).
Penolakan tersebut sangat beralasan, karena untuk pengisian formulir bagi mereka yang divaksin, wajib menuliskan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera dalam Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTPE).
Bahktiar, pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak yang diperbantukan sebagai tenaga pelayanan pemberian vaksin di Aspol Rangkasbitung mengatakan, pada Senin (28/6), sekitar 20 orang WNA asal Tiongkok datang meminta divaksin.
Namun, karena mereka tidak bisa menunjukan KTP dan hanya menunjukan pasportnya, maka ditolak pihaknya. Di hari berikutnya, Selasa (29/62/2021), sekitar lima hingga tujuh WNA yang berbeda, asal Tiongkok, kembali datang ke Aspol untuk meminta divaksin, serta kembali ditolak pihaknya.
“Sejumlah WNA asal Tiongkok yang datang pada hari ini, kembali kami tolak, karena mereka hanya bisa menunjukan passport. Padahal untuk syarat bisa divaksin, maka harus memperlihatkan KTP, sekaligus mengisi NIK yang tertera dalam kolom di formulir yang ada pada kami,” ujar Bahtiar.
Ketika ditanya, berasal dari mana WNA asal Tiongkok tersebut, menurut Bahtiar diduga TKA di berbagai perusahaan swasta di Jakarta serta Tangerang.
“Saya tidak tahu pasti mereka bekerja dimana, yang pasti mobil yang mereka kendarai bernomor polisi Jakarta dan Tangerang,” terangnya.
Terpisah, juru bicara satuan gugus tugas penanganan covid-19 Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah yang dihubungi melalui telepon genggamnya, membenarkan bila pelayanan vaksin di Aspol Rangkasbitung telah melakukan penolakan pemberian vaksin terhadap puluhan WNA asal Tiongkok.
“Kami harus mengikuti aturan, dimana dalam formulir isian bagi mereka yang akan divaksin wajib mengisi kolom NIK. Untuk itu, bagi WNA Tiongkok yang hanya bisa menunjukan pasport tentu dengan segala hormat, terpaksa kami tolak,” kata dr Firman.
Sementara itu Herman, salah seorang warga Rangkasbitung yang akan divaksin di Aspol mengatakan, warga lokal saja masih banyak yang butuh divaksin, maka buat apa WNA berdatangan ke Aspol.
“Kalau tidak salah, masing-masing perusahaan swasta yang menggunakan TKA, telah diminta pemerintah pusat untuk mengadakan vaksin dinternalnya. Tetapi kenapa banyak TKA dari perusahaan di Jakarta atau Tangerang yang datang kesini (Aspol) minta di vaksin,” ungkap Herman. (Gun/TN1)