LEBAK, TitikNOL – Warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, benar-benar dalam tekanan. Lantaran tengah berjuang mempertahankan tanahnya dari penyerobotan lahan oleh PT. Cemindo Gemilang untuk pelebaran jalan, mereka harus berhadapan dengan pihak perusahaan dan Pemkab Lebak.
Bahkan warga Mekarjaya mulai waspada, lantaran PT Cemindo Gemilang mulai main kasar. Perusahaan yang memproduksi Semen Merah Putih di Bayah ini mengerahkan tenaga preman untuk menjaga kelancaran proyek pelebaran jalan.
Keberadaan para preman jelas meresahkan warga. Hal ini pun disampaikan warga saat melakukan audiensi dengan Komisi IV DPRD Lebak digedung DPRD setempat, Kamis (8/9/2016).
"Awalnya kita pada 27 Agustus menghentikan aktivitas alat berat itu. lalu 29 Agustus muncul surat edaran Bupati. Intinya mereka bermaksud menghalang-halangi gerakan kami. Alat berat milik PT. Cemindo sampai saat ini masih beroperasi, bahkan dikawal preman," ujar Rohman.
Baca juga: Tolak Pembangunan Jalan Cimampang, Warga Serahkan Surat Pernyataan ke DPRD Lebak
Untuk mengantispasi terjadinya benturan antara warga dengan para preman, pihaknya bersama warga melaporkan hal tersebut ke DPRD Lebak.
"Ketika memang kebijakan pembangunan jalan itu harus ditempuh dengan prosedur dan peraturan yang ada, maka kami meminta agar aktivitas alat berat yang beroperasi saat ini harus secepatnya dihentikan. Ini agar tidak terjadi benturan dengan warga masyarakat dibawah," ujar Rohman.
Terpisah, Manager CSR PT Cemindo Gemilang, Sigit Andriyana, kembali memberikan jawaban diplomatis terkait kegiatan pelebaran jalan sepihak ini. Saat dikonfirmasi melalui telepon genggam, ia mengatakan jika program infrastruktur adalah salah satu program CSR Semen Merah Putih.
Program ini, kata Sigit, berdasarkan aspirasi warga masyarakat. Pihaknya telah beberapa kali melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan, seperti di ruas jalan Ciliman, Bayah - Cibayawak dan tidak terkecuali infrastruktur di Desa Mekarjaya.
"Kami melakukan program CSR infrastruktur atas permintaan masyarakat. Dari hasil sosialisasi dan pertemuan, warga sepakat mengajukan permintaan peningkatan infrastruktur," ujar Sigit.
Namun ketika ditanya tentang dugaan pengerahan preman guna kelancaran pelebaran jalan, Sigit tidak memberikan jawaban. (Gun/quy)