LEBAK, TitikNOL - Nilai perputaran uang dalam proses bongkar muat di dermaga milik PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, ternyata sangat fantastis.
Informasi yang diperoleh dari sumber yang mengetahui perputaran uang di dermaga milik perusahaan semen merah putih itu, sekitar 500 juta rupiah dikelola oleh kelompok yang 'mengatur' proses bongkar muat dalam setiap bulannya.
Baca juga: Wah! Ratusan Juta ‘Muter’ Saat Bongkar Muat di Dermaga Milik Cemindo Gemilang
Estimasinya, setiap kapal tongkang yang sandar dan melakukan bongkar muat, membawa muatan clinker atau batubara minimal 5.500 ton. Dalam sebulan, ada sekitar 15 tongkang yang sandar. Jika dikalikan, material yang dibawa sekitar 82.500 ton.
Dari jumlah tersebut, menurut sumber ada Rp5.000 per tonnya yang menjadi 'jatah' kelompok yang menjadi koordinator, yang diberikan oleh perusahaan yang melakukan bongkar muat.
"Jadi bila diestimasi dengan angka terkecil sebesar Rp5000 ribu saja per tonnya yang dipungut dari pihak perusahaan bongkar muat, per minggu mencapai 103 jutaan, per bulan mencapai 412 jutaan. Kalo diakumulasikan setahun bisa mencapai 5 miliar," beber sumber TitikNOL, Minggu (24/7/2016).
Baca juga: Aliran Dana di Dermaga Cemindo Ternyata Dikelola Seorang Karyawan BUMN
Jumlah tersebut menurut sumber, diambil dari angka setoran minimal 'jatah' per tonnya dalam setiap bongkar muat di dermaga milik Cemindo.
"Prediksi itu diambil dari angka terkecil, dari jumlah kapal dan tonase muatan," tambah sumber.
Saat ditanya sejak kapan aktivitas bongkar muat di dermaga mulai berjalan, sumber menjelaskan jika aktivitas dimulai sejak pertengahan 2015.
"Bongkar muat mineral (batubara, silica, iron send dan semen/clinker) terjadi sekitar pertengahan 2015 atau sekitar pada bulan Juli dan Agustus," tukasnya.
Sementara saat dikonfirmasi ke GM Support PT Cemindo Gemilang, Sigit Indrayana terkait hal itu, tidak direspon.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Sigit tidak menjawab kendati nomor dalam keadaan aktif. Pesan singkat yang dikirimkan kenomornya juga masih belum direspon. (Gun/red)