LEBAK, TitikNOL – Kabar mengenai adanya perputaran uang ratusan juta dalam proses bongkar muat di dermaga milik PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak terus bergulir.
Dari informasi yang diperoleh, Eko Priyono, pihak yang disebut-sebut sebagai koordinator yang mengelola uang yang diperoleh dari perusahaan bongkar muat yang sandar di dermaga itu, diketahui sebagai karyawan di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal itu diketahui dari surat perjanjian antara Eko dan Aliansi Warga Lebak Selatan (AWAS) yang diperoleh wartawan, tentang adanya presentasi atau pembagian hasil dari setiap ton material bahan baku dari kapal tongkang yang sandar di dermaga.
Baca juga: Wah! Ratusan Juta ‘Muter’ Saat Bongkar Muat di Dermaga Milik Cemindo Gemilang
Dikonfirmasi terkait hal itu, Eko enggan berkomentar banyak. Ia pun cenderung tidak menanggapi pertanyaan saat mengkonfirmasinya melalui telepon seluler miliknya.
"Oh, itu pak. Memang kenapa pak?" singkat Eko melalui pesan singkatnya tanpa memberi penjelasan lanjut.
Dikonfirmasi terpisah, Rizal salah seorang pengurus Aliansi Warga Lebak Selatan (AWAS), saat disinggung perihal adanya bagi hasil dari uang sandar menolak tegas. Ia menjelaskan, jika pihaknya tidak pernah meminta kepada Eko konpensasi dari uang sandar yang dikelola Eko.
"Sebelumnya ada pemberitaan di media massa katanya banyak oknum LSM dan OKP melakukan pemerasan di kegiatan pembangunan tersus dan dermaga, kemudian hal itu kami sikapi karena sebenarnya tidak ada pemerasan," ujar Rizal.
Menurut Rizal, konpensasi yang diterima oleh pihaknya dialokasikan untuk pembinaan organisasi AWAS. Rizal pun memastikan jika pihaknya tidak ikut campur dalam proses bongkar muat di dermaga PT Cemindo.
"Kami tidak meminta, justru pihak Eko yang menyampaikan dan mengatakan ada dana pembinaan organisasi dari PBM yang katanya sudah di musyawarahkan oleh pihak Eko dengan pihak PBM. Maka dibuatlah pernyataan oleh Eko kepada AWAS dan kami pun membuat pernyataan tersendiri, tetapi tidak ada isi di dalam pernyataan yang kami buat ada kata-kata meminta,” tukas Rizal.
Diberitakan sebelumnya, kendati dermaga milik PT Cemindo Gemilang, perusahaan yang memproduksi semen merah putih, belum rampung dikerjakan, namun aktivitas bongkar muat sudah terjadi di dermaga itu.
Menariknya, ada perputaran uang mencapai ratusan juta rupiah dalam setiap minggunya, saat terjadi proses bongkar muat. (Gun/red)