LEBAK, TitikNOL – Sungguh malang nasib ribuan warga yang tinggal di Desa Pamubulan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, pasca keberadaan pabrik semen merah putih milik PT Cemindo Gemilang.
Jalan nasional Bayah - Pelabuhan ratu sepanjang 13 KM, yang menjadi satu-satunya akses warga kini kondisinya memprihatinkan. Hal itu diakibatkan oleh tingginya mobilitas kendaraan yang mengangkut material bahan baku semen.
Aksi protes yang dilakukan warga pun hingga saat ini tidak pernah ditanggapi oleh pihak perusahaan. Mereka pun rela terkena dampak debu setiap harinya yang diakibatkan oleh lalu lintas kendaraan.
Namun demikian, aksi protes warga tidak pernah terhenti. Kendati mereka merasa telah dirampas hak penggunaan jalan umum oleh pihak perusahaan, namun warga ,mengaku akan tetap melakukan aksi protes hingga dampak kerugian yang dirasakan warga berkurang.
Emen, salah seorang warga setempat yang ditemui saat menggelar aksi protes di lokasi jalan rusak, mengaku jika kondisi ini sudah berjalan selama tiga tahun. Menurutnya, kondisi jalan akan licin saat hujan dan berdebu saat kemarau.
Dirinya yang mengaku mewakili ribuan warga di wilayah itu pun meminta kepada Presiden Joko Widodo, agar menindak tegas perusahaan yang hanya mementingkan keuntungan semata tanpa pemperhatikan kondisi masyarakat sekitar.
"Kami meminta kepada yang terhormat Bapak Jokowi untuk segera memberikan tindakan tegas perusahaan dan segera memperbaiki jalan yang rusak. Karena jalan ini bukan dibiayai dari perusahaan tapi dari uang rakyat," ujar Emen.
Di tempat yang sama, Ucu, warga lainnya mengaku, jika pihak perusahaan telah merampas hak-hak warga di wilayahnya, terutama merampas kenyamanan lingkungannya. Dirinya pun meminta agar Presiden Joko Widodo segera menindak lanjutinya.
"Kami sangat kecewa kepada perusahaan yang terkesan merampas kenyamanan lingkungan kami. Kami berharap agar perusahaan tidak hanya meraup keuntungan di daerah kami, tapi juga harus memberikan kenyamanan terhadap warga sekitar, begitu juga protes kami kepada pemerintah agar tidak tutup mata tutup telinga atas permasalahan ini. Mohon untuk segera ditindaklanjuti," ucap Ucu.
Baca juga: Warga Bayah Demo Pabrik Semen, Tuding Perusahaan Serobot Jalan Umum
Pantauan wartawan, jalan nasional Bayah - Cibareno sepanjang 13 KM kondisinya memperihatinkan. Jalan yang menghubungkan antara Provinsi Banten dan Jawa Barat ini sudah tidak beraspal dan hanya tanah berlapiskan batu krikil saja.
Ketika musim penghujan, jalan ini licin dan ketika musim kemarau jalan ini berdebu. Kondisi itu akan membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas di jalan itu. (Gun/red)