Minggu, 8 September 2024

Warga Ngaku Dibohongi Berobat Gratis saat Launching RSUD Kota Serang

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang. (Foto: TitikNOL)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Nasib apes harus diterima para warga yang berbondong-bondong datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang untuk mendapatkan pengobatan gratis.

Namun kenyataannya, harapan itu sirna seketika setelah acara Launching pelayanan RSUD Kota Serang selesai dan ditinggalkan kedua pimpinan di Kota Serang yakni Walikota Serang Syafrudin dan Wakil Walikota Serang Subadri.

Seperti yang diceritakan salah satu warga Akbar kepada TitikNOL, Selasa (03/11/2019). Insiden itu terjadi ketika dirinya hendak melakukan pengobatan di Instalasi Gawat Darurat (IDG).

Setelah setengah hari menunggu antrean, dirinya mengaku wajib membayar dengan dalih masa gratis berobat sudah lewat.

Padahal, ia sengaja datang membawa anaknya yang mengidap penyakit ke RSUD Kota Serang karena mendengar adanya pengobatan gratis.

"Kata orang RSUD nya, saya kalau mau lanjut berobatnya itu harus bayar. Karena memang sudah lewat dari masa pengobatan gratisnya. Dia bilang batasnya itu hanya setengah hari, lewat dari situ masuknya ke umum. Saya jadi bingung," katanya saat ditemui di lokasi.

Menurutnya, belum juga melakukan pengobatan, ia harus membayar Rp50 ribu hanya untuk berkonsultasi terkait cara penanganan atau perawatan yang harus dilakukan kepada anaknya yang kejang-kejang.

"Besaran bayaran yang diminta itu sebesar Rp50 ribu dan itu hanya untuk biaya konsultasi saja. Kalau berobat saya kurang tahu. Termasuk juga mengenai obat-obatan yang akan diberikan. Yang pasti untuk konsultasi itu harus bayar Rp50 ribu," ujarnya.

Dengan perasaan yang dongkol karena merasa dibohongi dengan kabar pengobatan gratis, ia pun berharap pihak RSUD Kota Serang tidak bersikap semena-mena agar kejadian ini tidak terulang baik kepada dirinya maupun warga lainnya.

"Yah mungkin buat kedepannya, jangan sampai terulang kembali kejadian seperti ini. Semoga hanya saya saja yang mengalami kejadian buruk ini. Kalau seperti ini tentu saya sangat kecewa. Lebih baik saya bawa anak saya ke RS Hermina atau RS Sari Asih," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, salah satu staf RSUD Kota Serang yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, bahwa kegiatan berobat gratis hanya untuk skrining tumbuh kembang anak dengan batas kuota 20 orang.

"Sebenarnya kami tidak sedang mengadakan pengobatan gratis, tapi skrining tumbuh kembang. Jadi bukan ada keluhan apa, trus berobat. Jadi kami ini sudah ditarget, untuk skrining anak itu hanya sampai 20 anak saja. Jadi setelah itu, sudah tidak menerima lagi. Dan dokter-dokter pun sudah pada pulang," singkatnya. (Son/TN1)

Komentar