TANGERANG, TitikNOL - Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyayangkan dalam setiap kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di setiap daerah di Indonesia selalu dibayang-bayangi Panwas, Selasa (24/4/2018).
Menurut Ferdinad, bayang-bayang Panwas selalu ditemui disaat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kunjungan, salah satunya disaat SBY melakukan kunjungan di Kampung Bekelir, Kota Tangerang, pada Senin (23/4/2018) sore.
"Ya memang disetiap kunjungan kami di seluruh daerah, bukan hanya di Tangerang saja, selalu dibayang-bayangi oleh Panwas. Kami mengerti itu tugas mereka. Tapi mestinya dilakukan dengan cara yang lebih baik dan adil terhadap semua," jelas Ferdinad Hutahaen kepada TitikNOL, Selasa (24/4/2018) pagi.
Kendati begitu pihaknya pun sangat menyesalkan adanya petugas Panwas yang terlalu mendekati Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan subjek VVIP sesuai UU yang keselamatannya dijaga dan diamankan Paspampres.
"Contohnya kemarin, seseorang yang menggunakan jaket warna merah maroon bertuliskan Panwas terlalu mendekat ke Pak SBY yang adalah subjek VVIP sesuai UU yang keselamatannya dijaga dan diamankan Paspampres. Petugas tersebut terlalu berupaya mendekati hingga jarak 1 meter dan akhirnya saya minta untuk menjaga jarak karena saya berjalan beriringan dengan pak SBY," jelas Ferdinad.
Pihaknya menambahkan, kata Ferdinad, Panwas mestinya tahu bahwa kunjungan rombongan SBY ke Kampung Bekelir, Kota Tangerang, itu hanya kunjungan wisata karena memang kampung tersebut menjadi destinasi wisata.
"Tidak ada umbul-umbul partai, tidak ada dialog dengan masyarakat dan tidak ada kampanye. Mestinya Panwas lebih bijak dan berlaku adil untuk semua. Coba itu iklan Relawan Gojo di TV One yang mengiklankan Jokowi ditegur dan dihentikan", tambahnya.
Meski demikian, disisi lain Ferdinad Hutahaen juga menilai banyaknya spanduk partai yang mengiklankan Jokowi diberbagai media untuk diberi teguran agar tidak ada penilaian keterpihakan dalam tugas Panwas.
"Juga banyaknya spanduk partai yang mengiklankan Jokowi, ditegur dong, jangan hanya kegiatan Demokrat dan kegiatan SBY yang dikuntit dan terkesan harus di awasi ketat. Ini tidak elok dalam demokrasi", urainya. (Don/TN1).