Jum`at, 22 November 2024

Suharso Monoarfa Diberhentikan Jadi Ketum PPP, Ini Penggantinya

Suasana Mukernas PPP (TitikNOL)
Suasana Mukernas PPP (TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi menggelar musyawarah kerja nasional (MUKERNAS), di salah satu hotel di Kabupaten Serang, Banten.

MUKERNAS digelar kurang lebih pukul 11.00 WIB, Minggu (4/9/202), yang digelar secara tertutup dihadiri 30 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Se Indonesia, dan berakhir pukul 01.00 WIB, Senin (5/9/2022) dini hari.

Dari hasil MUKERNAS ini PPP memutuskan memberhentikan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP dan mengangkat Muhamad Mardiono sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP.

Ketua Majelis Kehormatan PPP Zarkasih Nur menjelaskan pemberhentian Ketua Umum Suharso Monoarfa bukan karena benci terhadap pemimpin.

“Sama sekali tidak ada rasa benci terhadap pemimpin kita termasuk kepada Bapak Suharso Monoarfa kita tetap berhubungan dengan baik,” kata Zarkasih.

Dengan adanya gejolak yang terjadi akibat ucapan Suharso Monoarfa soal amplop kiyai menimbulkan kontroversi dan banyak kritika serta masukan ke PPP, lanjut Zarkasih dan meminta Suharso diharapkan melepaskan tugasnya.

“Tetapi dalam menghadapi masalah ini kita mengharapkan beliau untuk sementara melepaskan kegiatannya melepaskan tugasnya sebagai ketua umum ppp dan saya yakin semua kita tidak menaruh kebencian dan kemarahan,” jelasnya.

Dia berharap kedepannya, PPP yang dipimpin pelaksana tugas bisa membawa kebersamaan dan kesatuan yang memiliki tujuan untuk menjadikan bangsa lebih sejahtera.

“Kedepan ini bagaimana memimpin partai penuh rada kebersamaan kesatuan kasih sayang karena ini ingin menjadi bangsa ini lebih makmur lebih sejahtera,” pungkasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, M Mardiono siap mengemban amanah yang dipercaya oleh partai, dan siap menjalankan tugas dengan baik.

“Ini adalah estafet dalam rangka menghadapi hal besar karena pertimbangannya beliau juga saat ini mengemban tugas di kementerian juga Bappenas, semoga kita mencoba untuk menjadi bagian untuk bersama sama kerjakan fokus di kementerian dan tugas negaranya,” ungkapnya.

Mardiono mengaku sudah berkomunikasi dengan Suharso Monoarfa namun belum banyak berkordinasi karena kesibukannya.

“Didalam tugas kepartaian juga bisa fokus sekali lagi ini kedepannya. Tadi pagi beliau telepon saya karena beliau waktunya sempit jadi komunikasinya tidak banyak tapi komunikasi itu ada,” katanya.

Pada prinsipnya Mardiono menegaskan jadikan permasalahan ini masa lalu yang menjadi sejarah partai.”Garis besar nya agar ppp lebih baik lagi masa lalu jadikan catatan sejarah perjalanan partai yang akan dagang mengukir sejarah baru itu prinsipnya,” pungkasnya.

Sementara itu, ketua DPW PPP Banten Subadri Ushuludin selalu tuan rumah menjelaskan diadakannya hari ini yang terkesan agak mendadak berangkat dari adanya permasalahan ketua umum yang menjadi kontroversi baru-baru ini.

“Karena memang teman teman denger tadi adanya permasalahan kesalahan yang dilakukan oleh ketum dan ditindaklanjuti oleh majelis kehormatan majelis pertimbangan dan pakar yang melanjutkan tabayun terhadap para kiyai tabayun ke mahkamah partai dan ditindaklanjuti dengan rapat kerja nasional,” jelasnya.

Subadri sebagai ketua DPW PPP Banten berharap dengan adanya keputusan ini bisa membawa partai lebih baik dan lebih besar.

“Tentu pertama karena selaku ketua DPW ppp Banten dilaksanakan dikita berjalan ka cara tertib kondusif dan apapun keputusan busa baik buat partai dan membesarkan partai,” pungkasnya. (TN1)

Komentar