Sabtu, 26 Oktober 2024

Di 2017, Pemprov Banten Optimis Perekonomian akan Meningkat

Asda II Pemprov Banten, Eneng Nurcahyati. (Dok: banten88)
Asda II Pemprov Banten, Eneng Nurcahyati. (Dok: banten88)

SERANG, TitikNOL - Asda II Pemprov Banten Eneng Nurcahyati menegaskan optimismenya untuk menatap perekonomian Banten di tahun 2017 mendatang.

“Ya harus optimis, karena menurut Bapak Presiden menghadapi pertumbuhan ekonomi global yang diisukan akan terjadi perlambatan dan sebagaianya, beliau optimis dan kita juga harus optimis. Artinya, kalau kita memiliki sikap optimis ini kita akan memiliki aura positif dan energi untuk berbagai upaya bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah kabupaten kota dan melibatkan berbagai unsur untuk bagaimana perekonomian di Banten menjadi lebih baik,” katanya seusai pertemuan tahunan Bank Indonesia 2016 dengan tema “Mengoptimalkan Potensi Memperkuat Resilensi” di Ratu Bidakara Hotel, Kota Serang, Kamis (1/12).

Menurutnya, terdapat tiga aspek yang dimiliki oleh Provinsi Banten yakni geografi, demografi dan histori. “Ekonomi Banten perlu didorong dari tiga aspek di atas. Karena ekonomi Banten memiliki semuanya. Secara histori, misalnya, Banten memiliki kejayaan di masa lalu.

Secara geografi, Banten memang salah satu provinsi di Pulau Jawa yang strategis, karena satu-satunya Provinsi yang menghubungkan Pulau Sumatera. Maka diharapkan hal tersebut dapat membangun perekonomian di Banten,” ujarnya.

“Ini bisa dimanfaatkan oleh perbankan dalam berpartisipasi dalam pembangunan. Tentu ada proyek provinsi dan kabupaten kota. Dengan demikian kebijakan ini juga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.

Terkait pungutan liar, ia menjelaskan, pihaknya melalui aparat penegak hukum telah melakukan langkah-langkah dengan membentuk tim pengawas pungli di daerah.

“Dalam pemerintahan, kami juga fokus dalam penanganannya di Banten. Karena ada koprs KPK untuk perbaikan Banten. Diharapkan Banten menjadi contoh dalam perekomian nasional mendatang,” katanya.

Perekonomian Provinsi Banten sejak 2012 hingga 2015, secara umum mengalami perlambatan seiring perlambatan ekonomi dunia dan ekonomi Indonesia. Perlambatan tersebut terlihat dari data pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2012 dan 2013 yang lebih dari 6% yaitu berturut-turut 6,83% (yoy) dan 6,67% (yoy).

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten Budiharto Setyawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2014 dan 2015 lebih rendah, masing-masing 5,47% (yoy) dan 5,37% (yoy).

“Meskipun melambat perekonomian Banten periode 2012-2015, tapi mampu tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan nasional,” katanya, Kamis (1/12). (Adv)

Komentar