Sabtu, 23 November 2024

Demi 'Keruk' Pasir Lontar, PT Jet Star Diduga Manipulasi Persetujuan Warga

Foto ilustrasi penambangan pasir di laut. (Dok:net)
Foto ilustrasi penambangan pasir di laut. (Dok:net)

SERANG, TitikNOL - PT Jet Star selaku perusahaan penambang pasir laut di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, diduga telah melakukan manipulasi data persetujuan masyarakat sekitar, demi memuluskan izin penambangan di wilayah tersebut.

Dugaan itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari tokoh masyarakat, yang mengaku tidak pernah menandatangani persetujuan penambangan pasir oleh PT Jet Star.

"Tahun 2012 lalu saat kami menolak tambang pasir laut milik PT Jet Star, ada penembakan yang dilakukan oknum aparat yang mendampingi operasi kapal Jet Star. Jadi kami sampai kapanpun menolak tambang pasir laut, apalagi PT Jet Star," ujar Marsad, salah satu tokoh di desa tersebut kepada wartawan, Kamis (17/03/16) kemarin.

Menurut Marsad, untuk memperoleh izin perpanjangan penambangan pasir laut di Desa Lontar, PT Jet Star harus melampirkan hasil kesepakatan dan persetujuan masyarakat, yang dibuktikan melalui tandatangan warga.

Namun, hal itu diduga dimanipulasi, lantaran masyarakat yang dihadirkan hanya sebagian kecil warga Lontar. Lanjut Marsad, jika memang mau sosialisasi, seharusnya pihak perusahaan beritahu semua warga agar jelas bentuk penolakan penambangan pasir laut.

"Yang diundang untuk hadir dalam sosialisasi itu hanya yang setuju saja. Bukan nelayan dan warga yang tidak merasakan langsung dampak penambangan pasir laut," jelasnya.

Senada dikatakan Ayib, warga lainnya. Menurutnya, pihak perusahaan juga memanfaatkan perangkat desa hingga tingkat RT, untuk meminta tanda tangan persetujuan warga. Jika yang tidak setuju, ada intimidasi dari sejumlah oknum.

Baca juga: Tak Pedulikan Masyarakat, Warga Lontar Tolak Tambang Pasir PT. Jet Star

"Intimidasinya, kalau tidak setuju, rumahnya ditandai dan diculik. Karena itu terpaksa tandatangan. Tapi kami tetap menolak tambang pasir laut ini," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lontar, Aklani, saat ditemui enggan memberikan komentar.

"Lain kali saja ya. Maaf," singkatnya. (Her/red)

Komentar