SERANG, TitikNOL - Tim pemantau asing dari 13 negara, memantau pelaksanaan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang.
Dalam pantauannya, para pemantau asing ini melihat secara langsung pelaksanaan pemungutan suara di TPS Khusus di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Serang, Rabu (27/6/2018).
Kegiatan ini merupakan undangan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten, sebagai bantuk soft diplomacy dan diminta memantau langsung proses pemilihan kepala daerah.
Dalam pantauannya, pemantau asing ini didampingi Ketua Bawaslu Banten Didih M Sudi, Ketua Panwaslu Kota Serang Rudi Hartono dan Kakanwil Kemenkum HAM Banten Dewa Putu Gede hingga Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin.
Dalam keikutsertaannya, para pemantau asing langsung menyaksikan mekanisme pencoblosan Pilkada Kota Serang, dari mulai pemilih mengambil surat suara, memilih Paslon hingga selesai menggunakan hak pilihnya.
Selain itu, mereka pun mendapatkan penjelasan soal mekanisme pencoblosan di dalam Rutan yang berbeda dengan TPS lainnya, yakni warga binaan yang memiliki hak suara akan dipanggil dari blok tahanan dan diminta menyerahkan formulir C6.
"Setelah menyerahkan C6 ke petugas, para tahanan menunggu pemanggilan," kata M Khafi selaku Kasubsi Pelayanan Tahanan saat memandu para pemantau asing, Serang, Rabu (27/6/2018).
Perlu diketahui, ada 130 daftar pemilih tetap yang disahkan pada 19 April 2018 lalu. Tapi karena ada proses mutasi tahanan ke lapas lain di Banten dan sebagian tahanan telah bebas, maka ada sisa 49 orang yang memiliki hak pilih.
Adapun ke 13 negara yang melakukan pemantauan Pilkada di Kota Serang terdiri dari Timur Leste, Thailand, Myanmar, Korea Selatan, Filipina, Srilangka, Kamboja, Swiss, Australia, India, Maldives, Nepal dan Mesir. Selain di Kota Serang, mereka memantau proses pemilihan di Kota Tangerang, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Bekasi. (Gat/TN1)