Kamis, 24 Oktober 2024

Gara-gara Ini, Manajemen PT Cemindo Gemilang Ancam Sita Rumah Karyawannya

Salahs atu areal di kawasan pabrik milik PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. (Dok: net)
Salahs atu areal di kawasan pabrik milik PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. (Dok: net)

LEBAK, TitikNOL - Sungguh malang nasib salah seorang karyawan kontrak PT Cemindo Gemilang berinisial DS. Hanya gara-gara kesalahan yang dilakukan oleh pihak manajemen, DS dipotong gajinya secara sepihak oleh pihak manajemen pabrik yang memproduksi semen Merah Putih. Ironisnya, pemotongan dilakukan perusahaan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Besaran pemotongan yang dilakukan oleh pihak perusahaan pun cukup besar, yakni mencapai Rp894.167 perbulan. Padahal dalam setiap bulannya, DS hanya menerima upah Rp2.128.000 saja.

Diakui DS, kejadian pemotongan bermula saat dirinya diberitahukan oleh pihak manajemen, bahwa ada kesalahan input honor tunjangan lapangan oleh salah satu staf di PT Cemindo Gemilang. Biasanya tunjangan honor lapangan yang diterima DS hanya Rp400 ribu, namun akibat kesalahan tersebut dirinya menerima Rp4 juta.

"Saya kan nggak tahu Pak, karena itu kesalahan staf di sana (PT Cemindo). Saya kalo ambil gaji di ATM langsung ambil-ambil saja tanpa tahu ada kesalahan itu. Makanya saya heran saat diberi tahu jika gaji saya dipotong setiap bulannya oleh manajemen," ujar DS kepada TitikNOL belum lama ini.

DS menuturkan, tiba-tiba dirinya disodorkan perjanjian untuk mengembalikan uang sambil diminta uang Rp5 juta. Adapun gajinya sudah dipotong selama lima bulan dengan besaran Rp894.167 dalam setiap bulannya.

"Ini gara-gara kesalahan orang lain, saya harus mengembalikan uang. Saya uang dari mana pak, gara-gara gaji saya dipotong juga, saya makin kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari," keluh DS.

Saat disodorkan surat pernyataan, DS mengaku sempat ditekankan untuk membayar Rp5 juta. Jika tidak, lanjutnya, manajemen perusahaan mengancam akan memotong gajinya Rp1,5 juta setiap bulannya. Bahkan kata DS, salah satu manajer di sana mengancam akan menyita rumahnya jika tidak mampu mengembalikan uang.

"Saya diancam oleh salah satu manajer di sana bernama Didik bahwa rumah saya mau disita. Sementara kalo dipotong Rp1,5 juta, saya ngasih makan keluarga darimana? Paling-paling saya nerima Rp600 ribu kalo dipotong segitu. Saya sih siap saja mengembalikan uang dengan cara nyicil, tapi harapan saya potongannya tidak terlalu besar dan staf yang salah nginput juga harusnya bertanggungjawab dan tidak membebankan semuanya ke saya," kata DS.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Ari Himawan selaku HRD PT Cemindo Gemilang, Ari mengakui jika persoalan itu persoalan internal pihak perusahaan. Dirinya juga meminta agar persoalan ini tidak dieksposes ke luar karena akan diselesaikan secara internal.

"Itu merupakan masalah internal dan itu tidak perlu diekspos keluar, karena bisa diselesaikan di kita," ujar Ari saat dihubungi wartawan belum lama ini.

Ketika ditanya soal adanya penekanan dari pihak manajemen Ari pun membantahnya. "Itu Saya luruskan pak, kemarin saya di sini bertiga dengan atasannya itu kita tidak ada kata menekan. Itu tadi kita jelaskan ke bapak kita justru menawarkan pilihan ini lo alternatifnya seperti ini, angsurannya yang diperbesar dan DPnya diangsur," tukasnya. (Rian/red)

Komentar