Gara-gara PT Cemindo, Ratusan Warga di Lebak Kesulitan Air Bersih

Salah seorang warga Kampung Tenjo Laut, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak tengah memeriksa selang air yang kondisinya kotor dan berlumpur. (Foto: TitikNOL)
Salah seorang warga Kampung Tenjo Laut, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak tengah memeriksa selang air yang kondisinya kotor dan berlumpur. (Foto: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL - Adanya pembangunan pabrik Semen Merah- Putih di Lebak, ternyata tidak membuat semua masyarakat di sana bahagia. Terbukti, ratusan warga Kampung Tenjo Laut, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak mengeluhkan kesulitan air bersih.

Sukrani alias Mimin (70), tokoh masyarakat Desa Darmasari, membenarkan hal tersebut. Kata dia, sejak adanya pembangunan pabrik tersebut di 2011, sekitar 200 kepala keluarga kesulitan air bersih untuk cuci dan minum.

"Boro- boro ada pabrik semen masyarakat sekitar bisa sejahtera. Untuk air bersih untuk mencuci dan minum saja warga kesulitan," ujar Sukrani saat ditemui, Kamis (2/3/2017

Menurutnya, keluhan kebutuhan air bersih sudah kerap kali disampaikan kepada pihak PT. Cemindo, namun hanya janji-janji yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada warga.

"Dulu sebelum ada pabrik, air bersih tidak kesulitan. Bahkan air yang diambil dari aliran sungai Cipicung bisa langsung di minum. Tapi sekarang air sering berlumpur karena di atas aliran sungai Cipicung di bangun tihang - tihang Belt Conveyor sehingga sering longsor dan tanah longsorannya tumpah ke aliran sungai. Sekarang boro - boro buat minum, buat mandi saja gatal-gatal," terang Sukrani.

Sukrani menambahkan, pada Rabu (1/3/2017) kemarin, sejumlah perwakilan dari warga kembali mendatangi pihak perusahaan untuk menyampaikan keluhan warga. Tapi pihak perusahaan tidak memberikan kepastian apa-apa.

"Kalau tidak segera ditanggapi oleh pihak perusahaan, warga akan melakukan aksi demo menuntut ketersedian air bersih," tandasnya.

Sementara itu, Budi Nurzaman CSR PT. Cemindo Gemilang saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya belum merespons. (Gun/Rif)

Komentar