Kamis, 21 November 2024

Jelang Bebas, Warga Binaan Lapas Klas III Cilegon Bersih-bersih Masjid

Warga Binaan Lapas Kelas III Cilegon saat membersihkan kawasan Masjid Agung Nurul Ikhlas (Senin/17/4/2017), (Foto: TitikNOL)
Warga Binaan Lapas Kelas III Cilegon saat membersihkan kawasan Masjid Agung Nurul Ikhlas (Senin/17/4/2017), (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL -14 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Cilegon, melakukan aksi bersih-bersih Masjid Agung Nurul Ikhlas, Senin (17/4/2017).

Aksi bersih itu dilakukan, sebagai salah satu syarat sebelum mereka bebas dari masa tahanan.

Kepala Lapas Kelas III Cilegon Tri Purnomo mengatakan, 14 orang warga binaan yang diikutsertakan aksi bersih-bersih masjid tersebut karena mereka sudah mendapatkan asimilasi dan akan diusulkan untuk mendapatkan pembebasan bersyarat dan cuti bersyarat (PBCB) .

"Selain warga binaan, hampir seluruh petugas Lapas Kelas III Cilegon juga kita libatkan dalam bersih-bersih masjid ini," kata Tri Purnomo.

Tri menambahkan, aksi bersih-bersih masjid juga merupakan rangkaian dari peringatan Hari Bhakti Kemasyarakatan ke-53.

"Kenapa kita memilih masjid agung sebagai tempat kerja bakti? karena sudah sesuai dengan peraturan bahwa aksi itu harus dilakukan di tempat terbuka dan bisa dilihat banyak orang," jelasnya.

Sementara untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti warga binaan kabur, pihaknya mengaku sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian.

"Kita sudah koordinasi dengan kepolisian. Kalau memang diantara mereka ada yang melarikan diri justru rugi, karena mereka itu sebentar lagi mau bebas," ungkapnya.

Tri menyebut, warga binaan yang dilibatkan dalam aksi bersih-bersih itu rata-rata akan menghirup udara bebas pada Juli mendatang.

Sebanyak 10 orang sebentar lagi menghirup udara bebas dan empat orang lainnya menunggu proses asimilasi.

Sementara salah satu warga binaan Lapas Kelas III Cilegon Rufaji, mengaku sangat senang adanya kegiatan bersih-bersih masjid tersebut.

"Kegiatan ini membuktikan anggapan masyarakat yang selama ini menilai bahwa warga binaan itu selalu negatif," ujarnya.

Dikatakannya, disamping kegiatan bersih-bersih tersebut, ia bersama warga binaan lainnya juga mendapatkan pembinaan mental, sebagai bekal saat menghirup udara bebas dan menjalani kehidupan yang baru.

"Sebagai contoh, salah satu kegiatan positif kita itu adalah pembibitan satu juta pohon kelapa di kawasan lapas. Kegiatan itu merupakan kerjasama kita (warga binaan) dengan Tani Nelayan Indonesia (TNI) ," katanya. (Ardi/red)

TAG lapas
Komentar