Jum`at, 22 November 2024

Kasihan! Gara-gara Dermaga, Nelayan Bayah Kesulitan Sandar

Sejumlah nelayan Pulomanuk Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak saat menyandarkan kapal ke daratan. (Foto: TitikNOL)
Sejumlah nelayan Pulomanuk Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak saat menyandarkan kapal ke daratan. (Foto: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL - Puluhan Nelayan yang tergabung di kelompok nelayan Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengaku kecewa kepada pihak PT. Cemindo Gemilang,  produsen Semen Merah Putih yang dinilai selalu ingkar janji.

Juproni (43), Ketua Kelompok nelayan Darmasari mengungkapkan, kekecewaan nelayan berawal saat dibangunnya Terminal Khusus (Tersus) dan dermaga PT. Cemindo Gemilang, di lokasi sandar perahu, di pangrerekan tengah.

Saat itu lanjut Juproni, PT Cemindo menjanjikan akan membangun tambatan kapal milik para nelayan di sekitar tersus dan dermaga. Namun hingga saat ini janji dari pihak perusahaan tidak pernah ditepati.

"Terus terang mereka (PT.Cemindo Gemilang,red) cuma banyak janji doang. Boro-boro memperhatikan anak-anak nelayan dan keluarganya seperti yang pernah janjikan dalam kesepakatan awal, untuk pembuatan tambatan kapal nelayan yang utama saja kenyataannya cuma janji-janji saja," ujar Juproni, saat ditemui disela aktivitasnya di perahu, Minggu (28/8/2016).

Menurut Juproni, dirinya selaku ketua kelompok nelayan sudah sampai lima kali menanyakan perihal pembangunan tambatan kapal kepada pihak PT. Cemindo Gemilang. Akan tetapi selalu diabaikan oleh PT. Cemindo Gemilang.

"Sudah lima kali saya sebagai ketua nelayan menanyakan kejelasan pembangunan tambatan kapal, tapi begitu-begitu saja jawabannya. Tahun depan lah, tunggu persetujuan pusat lah," ucap Juproni.

Saat ini lanjut Juproni, akibat tidak adanya tambatan kapal, nelayan merugi. Terlebih saat air laut sedang pasang, nelayan kesulitan sandar dan banyak kapal nelayan yang mengalami kerusakan.

"Waktu bulan Juli kemarin, air laut naik sangat besar. Kalau tidak ada Polair kami kesulitan sandar, dibantu polisi air waktu itu kami akhirnya diperbolehkan sandar di daerah dermaga. Tapi sebanyak lima kapal yang terpaksa sandar di Pulomanuk kapalnya pada rusak, ada lima kapal yang rusak. Biaya perbaikannya terpaksa kami pakai uang kas nelayan," papar Juproni.

Sementara itu, Sigit Indrayana, GM Support Poject PT. Cemindo Gemilang, enggan memberikan penjelasan saat dimintai konfirmasi terkait keluhan para nelayan.

"Siang Kang, saya masih di acara Seren Taun," kilah Sigit melalui pesan singkatnya saat membalas konfirmasi wartawan. (Gun/red)

Komentar