Jum`at, 22 November 2024

KSOP Banten Ingatkan Pelaku Usaha tidak Cemari Laut

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Jasa Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten menggelar Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan di Hotel The Royale Krakatau Cilegon, Selasa (19/11/2019). (Foto: TitikNOL)
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Jasa Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten menggelar Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan di Hotel The Royale Krakatau Cilegon, Selasa (19/11/2019). (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Jasa Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten, menggelar Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan di Hotel The Royale Krakatau Cilegon, Selasa (19/11/2019).

Dalan acara itu, KSOP mengingatkan para pelaku usaha agar tidak mencemari laut. Syahbandar juga meminta, agar seluruh pelaku usaha pelayaran maupun industri tak asal buang sampah.

Para pengelola terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) misalnya, belum semua operator memiliki tempat penampungan limbah dan bagaimana cara mengangkut limbah. Pihaknya pun bakal mengawasi secara ketat, agar limbah yang dihasilkan dari bongkar muat tak mencemati laut.

"Kalau sampai saat ini masih ada kekurangan ada beberapa kewajiban yang belum dipenuhi 100 persen oleh operator TUKS, di antaranya penyediaan untuk penampungan limbah kemudian bagaimana pengangkatannya. Untuk itu, hari ini juga diikutkan narasumbernya dari salah satu pelaku usaha yang berhubungan dengan limbahnya," kata Kepala KSOP Kelas I Banten, Herwanto.

Herwanto menjelaskan, pencemaran limbah maupun tumpahan minyak dan batu bara belum ada yang signifikan. Untuk mencegah itu, pihaknya sudah mensosialisasikan kepada para pelaku usaha agar memperhatikan lingkungan sekitar.

"Untuk lingkungan Banten saat ini belum ada yang signifikan. Kita tidak ingin menimbulkan hal seperti itu, makanya diadakan kegiatan seperti ini untuk pencegahan lebih awal," katanya.

Pengawasan terhadap para pelaku usaha kata Herwanto, tetap dilakukan secara berkala. Fokus perhatian syahbandar adalah para pelaku pelayaran dan operator TUKS.

"Pengawasan tetep kita lakukan secara periodik tentunya tergantung laporan yang disampaikan masyarakat, secara periodik tetep patroli dilakukan setiap saat," tukasnya. (Ardi/TN1).

Komentar