CILEGON, TitikNOL – PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ) yang berlokasi di Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, bertekad jadi perusahaan yang ramah lingkungan.
Hal itu lantaran pabrik gula rafinasi itu sering dituduh melakukan mencemaran limbah.
Beberapa sistem perbaikan mulai dilakukan di beberapa lokasi pabrik, seperti pada boiler dan konveyor yang berguna untuk menyerap batu bara, yang menjadi bahan bakar dalam produksi pabrik gula yang berdiri pada tahun 2004 itu.
“Kita punya program misalnya di PT SUJ sendiri itu punya program, dulu program maintanancenya nggak ada, sekarang kita sudah buat program maintenance yang terkecil sampai terbesar. Kan ada tahap-tahapnya, ada perbaikan kecil dan perbaikan besar itu kita sudah punya sekarang,†kata Engenering and Technical Project PT SUJ, Vicky Maulana kepada wartawan di Cilegon, Jumat (24/11/2017).
Dikatakan Vicky, dari sisi lingkungan, pihaknya juga ada program penanaman pohon di beberapa titik untuk meminimalisir penyebaran pulusi batu bara.
Selain itu, dari sisi manusia, pihaknya juga sudah melakukan upaya berupa pelatihan kepada para pekerja agar lebih memahami pengoperasian alat-alat yang mereka gawangi.
“Dari sisi manusia kita sudah mentraining orang-orang kita untuk lebih tahu apa sih boiler itu supaya mengoperasikannya lebih mengerti. Yang kedua adalah dari sisi penanaman pohon, penghijauan dan menambah penghijauan dimana-mana sekarang,†ujarnya.
Selain itu, perbaikan teknis terhadap alat penyaring batu bara juga sudah dilakukan beberapa sejak tahun belakangan.
Vicky mengaku, bahwa PT SUJ beberapa tahun belakangan sudah mengalami perubahan soal penyaringan debu batu bara dan pengolahan limbah.
“Jadi dulu itu yang paling sering bermasalah adalah polusi batu bara. Namun setelah kita pakai sistem pinematik jadi semuanya ditutup sehingga tidak ada lagi debu yang keluar, tidak mungkin lagi ada kebocoran," jelasnya.
Sementara itu, Manager Power Plant dan Utility PT SUJ, Suroso menambahkan, di boiler sendiri pihaknya sudah memiliki alat penangkap debu.
"Karena yang namanya boiler batu bara itu kan pasti ada debunya, makanya kita punya alat untuk menangkap debu itu. Namanya adalah EST," tandasnya di tempat yang sama. (Ardi/red).