LEBAK, TitikNOL - Penipuan berkedok investasi di sebuah barbershop terjadi di wilayah Kabupaten Lebak. Sejumlah masyarakat menjadi korban.
Salah satunya dialami oleh warga Rangkasbitung, Windi. Menurutnya, pelaku berpura-pura mengajak kerja sama untuk mengembangkan bisnis.
Bidang bisnis yang ditawarkan adalah barbershop. Perkembangan model rambut mempengaruhi buaian janji manis pelaku.
Ditambah, pelaku yang diduga menipu berinisial TS. Pelaku kerap menawarkan kerja sama barbershop kepada konsumennya.
Hal itu pun menjadi modal kepercayaan korban terhadap pelaku, mengingat keahliannya dalam menta rambut.
Windi bercerita, pelaku kerap menawarkan jadi investor barbershop dengan diiming-imingi kembali modal utuh dan mendapat setoran bersih Rp3 juta per bulan.
Namun karena tidak tertarik dari sisi bisnisnya, Windi pun menolaknya dan menghiraukan tawaran tersebut.
"Misal saya setor Rp15 juta (ke pelaku), nanti (pelaku) setoran (ke korban) Rp3 juta per bulan sampai setahun, nanti cicilan modal lain lagi," katanya saat dihubungi, Rabu (10/8/2022).
Seiring berjalan waktu, pelaku tidak lagi menawarkan investasi kepada korban. Tetapi, pelaku berpura-pura meminjam uang demi menutupi kebutuhan barbershop.
Pinjaman itu diberikan oleh korban karena merasa kasihan. Terlebih pelaku baru saja keluar dari tempat kerjanya.
Setelah itu, pelaku mencoba mengembangkan usaha barbershop sendiri dengan mengajak konsumennya untuk berinvestasi.
Usaha barbershop itu kerap dijadikan dalih pelaku untuk meminjam uang kepada korban. Hingga akhirnya korban memberikannya.
Setiap meminjam uang, pelaku selalu berjanji akan melebihkan pinjamanannya kepada korban.
"Awalnya pernah minjam Rp2 juta untuk beli alat buat rambut. Ya sesama pedagang saya pinjamin, itu udah balik. Terus minjem lagi Rp500 ribu, Rp200 ribu, itu lancar. Terus yang terakhir minjam Rp1 juta," ucapnya.
Hingga pada akhirnya, korban memberikan pinjaman senilai Rp1 juta kepada pelaku. Namun sampai saat ini, uang itu tak kunjung diganti.
Menurut Windi, korban penipuan pinjaman dan investor tidak dialami oleh dirinya sendiri. Ada sejumlah masyarakat yang turut tertipu.
Hal itu diketahui, saat pegawai korban mendatangi kontrakannya dan bertemu dengan korban lain yang dijanjikan uangnya akan dikembalikan.
"Kata dia uang cash ada, nanti pegawai suruh ngambil uang ke kontrakan. Uang di fotoin makanya saya percaya. Saya nyuruh ke kosan dia, terus bilang nggak ada orang. Saya telepon, masih nyambung, alasannya di pasar bikin empek-empek," terangnya.
"Terus jam 17:00 WIB nyuruh karyawan, nggak ada. Kebetulan ketemu sama orang yang nagih juga, 4 orang," tambahnya.
Setelah itu, pelaku diduga kabur untuk menghilangkan jejak dan tidak ditagih hutangnya.
Bahkan kontrakannya yang sudah disewa selama 2 tahun, ditinggalkan begitu saja. Uang sewa itu diduga dari investor.
Windi berujar, berita penipuan ini telah menyebar di media sosial. Bahkan dirinya mendapat kabar bahwa pelaku sudah menjadi DPO di wilayah Tangerang dengan kasus penipuan.
Dengan pengungkapan ini, Windi berharap tidak ada lagi masyarakat yang percaya terhadap iming-iming investasi berkedok barbershop yang ditawarkan pelaku.
"Aku cuma ingin nggak ada lagi korban kayak aku," harapnya. (TN3)