Gunakan Palu Buat Lipat Surat Suara, Petugas Keluhkan Capek Seperti Mau Stroke

Puluhan petugas saat melakulam sortir dan melipat surat suara di gudang logistik KPU Kota Serang. (Foto: TitikNOL)
Puluhan petugas saat melakulam sortir dan melipat surat suara di gudang logistik KPU Kota Serang. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Logistik untuk kebutuhan Pemilu 2024 sedang dilakukan sortir dan pelipatan surat suara.

Dalam kegiatan itu, KPU Kota Serang mepekerjakan masyarakat sekitar. Sehingga bisa menjadi pendapatan.

Namun, tidak jarang petugas mengeluhkan capek saat melakukan pelipatan surat suara untuk Pemilu 2024.

Seperti yang dialami Muhlis, warga Sempu, Kota Serang. Dirinya sudah sebulan menjadi petugas sortir dan pelipat surat suara.

Ia mengaku kerap capek dalam menjalankan tugasnya. Namun hal itu sudah menjadi risiko pekerjaan.

"Sudah 1 bulan. Ada yang ngajak Kalau saya kadang jam 9 sampai jam 11 malam. Namanya kerja pasti cape. Jalanin saja," katanya, Kamis (18/1/2024).

Ia menyebutkan, menjadi petugas sortir dan pelipat surat suara bukanlah pertama kalinya. Sebelumnya pernah jadi petugas di Jakarta.

Menurutnya, surat suara yang paling mudah dilipat kertas Presiden. Sementara yang lain kertasnya lebar, sehingga tebal untuk dilipat.

Oleh karena itu, sebagian petugas yang notabenenya Ibu-Ibu terpaksa menggunakan palu untuk melenturkan surat suara agar mudah dilipat.

"Kalau saya lebih mudah presiden karena kecil. Kalau ini berat, keras harus diteken. Ada yang pakai palu Ibu-ibu," paparnya.

Di tempat yang sama, Yeni warga Kelurahan Dalung, Kota Serang mengaku sering capek hingga merasa seperti stroke saat menjalankan tugasnya.

"Lumayan (capek), kayak mau stroke gitu," ujarnya.

Dalam sehari, biasanya dirinya bisa melipat surat suara sebanyak lima dus. Dalam satu dus surat suara legislatif, berjumlah 500 lembar. Sedangkan surat suara Presiden sebanyak 2 ribu lembar.

"Dari 7.30 WIB, kalau mau terus ya terus. Paling dapat 5 dus sampai sore sebelum magrib," paparnya. (Son/TN3)

Komentar