SERANG, TitikNOL - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2019 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang di ruang Paripurna, Senin (06/04/2020).
Rapat Paripurna penyampaian LKPJ itu digelar di tengah pandemi Corona sedang merambah. Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, Sekretaris Dewan menerapkan social distancing dengan memberi jarak antar tempat duduk pejabat.
Untuk mengkritisi LKPJ, DPRD Kota Serang membuat Panitia Khusus (Pansus) guna lebih teliti dalam mengkritisi penggunaan anggaran pembangunan tahun 2019. Mengingat, DPRD memiliki kewenangan tiga fungsi sebagai badan Legislasi, Pengawasan, Penganggaran.
Meski demikian, poin pertumbuhan ekonomi menjadi sorotan serius. Pasalnya, Kota Serang yang letak geografisnya sebagai Ibu Kota dari Provinsi Banten mengalami penurunan dalam pertumbuhan ekonomi.
Wakil Pimpinan II DPRD Kota Serang menyayangkan kinerja Wali kota dan Wakil Wali kota Serang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dari yang sebelumnya di angka 6,5 persen, kini turun menjadi 6,4 persen.
"Ada perlambatan ekonomi kami sayangkan, dari 6,5 jadi 6,4 ya. Berarti harus ada peningkatan kinerja dan membuka investasi yang masuk dengan tidak menabrak aturan," katanya saat ditemui usai Paripurna.
Ia meyakini, pertumbuhan ekonomi Kota Serang akan lebih menurun pada tahun ini. Mengingat, kondisi Indonesia sedang diterjang oleh pandemi Corona. Oleh karena itu, pihaknya meminta keseriusan Syafrudin dan Subadri dalam menjalankan amanahnya sebagai pemimpin Kota Serang.
"Kalau ini wabah banyak sektor ekonomi terdampak. Yang kami Bayangkan kenapa sebelum ada wabah mengalami penurunan. Itu saja yang harus di evaluasi," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Serang Subadri mengatakan, problem utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi ada di Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW). Hingga kini, RTRW tersebut masih dalam revisi di meja wakil rakyat.
"Pertumbuhan ekonomi ada kaitannya dengan pusat. Kenapa lambat? Kami sadari ada kaitannya dengan RTRW yang masih di revisi, belum signifikan membuka lapangan kerja, investor juga masih ada pembatasan," terangnya.
Kompak dengan Subadri, Walikota Serang Syafrudin mengungkapkan, banyak hal yang positif dari era pembangunannya. Seperti angka kemiskinan menurun dan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Ia berharap, dengan rampungnya revisi RTRW dapat membuka lebar investor untuk menanamkan modalnya di Kota Serang. Sehingga, dapat membuka lapangan kerja.
"Yang menjadi perhatian kelemahan dalam laporan kinerja 2019. Apa yang mengkaji masukan DPRD akan menjadi catatan. Dengan nanti revisi RTRW rampung mudah-mudahan investor masuk. Banyak hal, tapi yang menonjol RTRW itu," tukasnya. (Son/TN1)