CILEGON, TitikNOL - Petugas Satreskrim Polres Cilegon dan Diasaster Victim Indentification (DVI) Polda Banten, membongkar makam Maureend Dwi Asmarani (19) warga RT 04 RW 03 Lingkungan Pecek, Kelurahan Gedong Dalem, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon. Pembongkaran itu dilakukan atas permintaan pihak keluarga yang merasa banyak kejanggalan dalam kematian Maureend.
"Anak saya meninggal tanggal 16 Mei lalu di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Panggung Rawi, Kota Cilegon. Dia dibawa karena sakit pasca keguguran. Terus pihak rumah sakit bilang kalau anak saya meninggal akibat pembengkakan jantung dan paru-paru. Padahal, sejak kecil anak saya tidak ada riwayat penyakit itu," kata Suebah, ibu Maureend, Selasa (26/7/2016).
Baca juga: Makam Wanita Muda di Cilegon Dibongkar Polisi
Suebah lebih lanjut menjelaskan, anaknya dibawa ke rumah sakit pasca kandungannya mengalami keguguran. "Saya menduga Maureend mengalami sakit berkepanjangan akibat efek keguguran karena anak saya pernah bilang bahwa dia sering dipaksa minum lotion anti nyamuk dan ragi oleh MSM (pacarnya), supaya kandungannya digugurkan," ungkap dia.
"Pembengkakan jantung dan paru-paru mungkin akibat terlalu sering minum lotion anti nyamuk dan ragi," jelasnya.
Suebah mengakui jika anaknya hamil di luar nikah. "Anak saya ini hamil di luar nikah, makanya pacarnya minta agar kandungannya digugurkan," ujarnya.
"Karena banyak kejanggalan dalam kematian anak saya, maka saya melapor ke Polres Cilegon. Alhamdulillah hari ini makam anak saya dibongkar untuk dilakukan autopsi. Ya mudah-mudahan penyebab kematian anak saya terungkap," sambungnya.
"Kalau memang anak saya sakit akibat sering minum lotion anti nyamuk dan ragi. Saya minta pelaku mendapat hukuman yang setimpal," harapnya.
Dokter forensik RSUD Serang, Budi Suhendar mengatakan, pembongkaran makam ini bertujuan untuk menentukan penyebab kematian yang dianggap pihak keluarga banyak kejanggalan. "Mudah-mudahan dalam waktu dua minggu ke depan, kita bisa mengetahui hasilnya dan bisa terungkap," terangnya singkat. (Ardi/dd)