SERANG, TitikNOL - Video kegiatan Isra Mi'raj yang digelar di Kampung Tambak Pasir, Kecamatan kabin, Kabupaten Serang, menjadi viral di media sosial.
Pasalnya, di video yang berdurasi 29 detik itu terekam teriakan yel-yel pilih Capres dan Cawapres 02 Prabowo-Sandi yang dibawakan oleh sejumlah warga yang hadir di acara keagamaan itu.
Menanggapi hal itu, Medi, salah satu warga Tambak Pasir yang hadir dalam acara PHBI tersebut, menyayangkan kejadian itu.
Menurut Medi, awalnya seluruh masyarakat sudah berkomitmen untuk tidak membawa acara Isra Mi'raj ke ranah politik.
"Ya atas nama masyarakat Kibin, komitmen awal panitia tidak membawa unsur politik dari 01 ataupun 02. Namun dalam acaranya malah ada ajakan dan yel-yel langsung mengajak nyoblos 02," kata Medi, Senin (1/4/2019).
Menurut Medi, dengan adanya kejadian tersebut, masyarakat banyak yang menyesalkan karena merasa dimanfaatkan oleh pihak pemusik yang dibawa oleh sang penceramah.
"Inisiatif dari musiknya, pemusiknya juga bawaan dari penceramah. Masyarakat banyak yang komplen, panitia sebagian mengeluhkan kejadian itu ngedumel di belakang," singkatnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pembina Wali Bintang Sembilan Matin Sarkowi mengatakan jika Isra Mi'raj seharusnya tidak digunakan untuk kepentingan politik praktis.
"Mentaati aturan adalah wajib, tapi yang paling penting menggunakan PHBI apapun untuk kepentingan politik praktis itu tidak boleh, karena yang memperingati itu adalah masyarakat dan tujuan utamanya bukan untuk politik," katanya saat ditemui di Kantor Wali Bintang Sembilan.
Matin mengatakan, yang harus disampaikaan dalam peringatan Isra Ni'raj adalah hikmah dari Isra Mi'raj itu, bukan malah ditunggangi politik, apalagi terdengar suara-suara kampanye untuk pasangan Prabowo Sandi.
Menurut Matin, kejadian ini merupakan kejadian paling buruk dan bisa mencoreng nama baik ulama yang lain.
"Di dalam kurumunan massa seperti itu ya Panwas harus bertindak dan ini juga sebuah insiden buruk tidak baik buat masyarakat karena sejatinya peringatan hati besar islam itu milik umat bukan kelompok apalagi politik," ungkapnya.
Matin pun menghimbau kepada seluruh Mubalig, agar dapat menjaga persatuan serta membedakan tempat untuk ceramah agama dan tempat untuk berpolitik.
"saya menghimbau kepada seluruh mubalig, mari kita ciptakan suasana ketenangan dan bisa menempatkan diri mana acara keagamaan mana acara politik," pungkasnya. (Gat/TN1)