Jum`at, 20 September 2024

Genap 8 Tahun Bank Banten Tak Punya Fasilitas Kartu Kredit Hingga Mesin ATM Kotor

Tumpukan struk yang berada diatas mesin ATM. (Foto: TitikNOL)
Tumpukan struk yang berada diatas mesin ATM. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Hari ini PT Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS) genap berusia delapan tahun. Pada hari ulang tahunnya bank pemegang rekening kas umum daerah (RKUD) pemerintah provinsi dan sejumlah kabupaten serta kota itu mendapat kritik pedas dari aktivis, akademisi juga nasabah tentang minimnya fasilitas pelayanan mereka.

Aktivis 98 dari Satya Peduli Banten, Herdito menilai persero tidak maksimal dalam memberikan layanan kepada nasabahnya saat ini. Terbukti dari belum dimilikinya fasilitas mobile banking dan penyaluran kredit berupa kartu.

"Bank Banten jangan berpuas diri, harga sahamnya belum beranjak dari Rp23, separuh dari Rp50 perlembar saja belum mampu. Adapun laba Rp26 miliar yang digadang-gadang sebagai prestasi tidak mampu menutup BOPO (beban operasional, red)," kata Dito, Senin (29/07/2024).

Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, yang merupakan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi, Iman Abu Hanifah, menilai kekurangan fasilitas layanan Bank Banten menjadi kendala mereka dalam menyerap Dana Pihak Ketiga (DPK).

"Mungkin karena Bank Banten fokus dengan pemimdahan RKUD. Alasannya tentu pemasukan dari pinjaman ASN (aparatur sipil negara, red), ini bagus juga tapi bukan berarti DPK tidak penting. Pelayanannya yang harus ditingkatkan, mulai dari penyaluran kredit di masyarakat, promosi secara terus menerus, fasilitas layanan pendukungnya diperbaiki yang ada kendala. Di samping juga melayani pinjaman ASN," ujarnya.

Sementara itu sejumlah nasabah Bank Banten yang melalukan transaksi di ATM Indomaret KM1 Taktakan, mengeluhkan kotornya mesin tersebut. Menurut mereka kondisi itu ironis jika dibandingkan dengan mesin milik Bank BJB yang terlihat kinclong.

"Mesinnya kotor udah gak tahu ini berapa hari mungkin juga bulan kali ya? Soalnya debunya tebal sekali kayak gak pernah dibersihin dan tidak higienis. Beda sama sebelahnya Bank BJB yang kinclong gak ada debu," kata seorang nasabah yang enggak disebutkan namanya.

Dia mengaku selain terdapat ATM yang kotor, sejumlah mesin juga kerap kali gangguan akibat kehabisan uang tunai di dalamnya sehingga menjadi kendala bagi nasabah dalam melaksanakan transaksi tarik tunai.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, meminta agar Bank Banten menjaga konsistensi perubahan ke arah yang lebih baik. Dia juga meminta sejumlah pihak, termasuk masyarakat dan media untuk mengawasi kinerja Bank Banten.

"Amortisasi neraca berikutnya itu yang akan kita kawal bersama, termasuk oleh media
Kalau sudah amortisasi dalam aktiva lancar sebetulnya kita sudah kuat," pungkasnya. (RZ)

Komentar